Frensia.id – Closing statement debat ketiga dan yang terakhir Pilkada Jember 2024, cukup menyejukkan. Pasalnya, semua pasangan calon (Paslon) saling mengungkapkan permintaan maaf. Momen ini menjadi penutup yang penuh makna dalam rangkaian debat yang telah berlangsung, mencerminkan sikap saling menghargai dan kesediaan untuk memperbaiki diri.
Debat dimulai dengan pernyataan dari Paslon 02, Gus Fawait-Djoko Susanto. Dengan penuh rasa terima kasih, mereka menyampaikan pesan yang menyentuh hati.
Sebagai anak muda yang tumbuh di desa yang penuh tantangan, Gus Fawait merasa terpanggil untuk berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Jember.
Gus Fawait melanjutkan dengan menjelaskan niat dan motivasinya maju dalam Pilkada.
“Saya maju bersama Pak Joko sebagai bentuk pengabdian kami dan sebagai bentuk usaha dan ikhtiar kami untuk memajukan Kabupaten kami,”, ungkapnya, 23/11/2024.
Ucapan ini disertai dengan rasa terima kasih yang mendalam kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan selama masa kampanye.
“Terima kasih para kiai, terima kasih para bunyai, terima kasih para relawan, terima kasih para partai-partai politik, terima kasih semuanya warga Jember dan terima kasih Pak Hedi dan kiai Firjon yang telah memberikan banyak pelajaran pada saya secara pribadi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gus Fawait juga dengan tulus mengungkapkan permintaan maaf atas berbagai peristiwa yang terjadi selama masa kampanye. Meskipun banyak fitnah dan ejekan yang diterimanya, Gus Fawait tetap mengedepankan sikap bijaksana.
“Tentu saya bukan makhluk yang sempurna, masih banyak kesalahan, kalaupun saya diejek, kalaupun saya difitnah, kalaupun saya diolok-olok,” ungkapnya.
“Yang terakhir, saya kalau dalam proses pilkada ini, proses kampanye banyak sekali kesalahan. Mulai yang dilakukan oleh orang-orang kami, pendukung kami, mereka tidak salah. Yang salah saya sebagai pemimpinnya bersama Pak Joko,” tambahnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Di sisi lain, Paslon 01, Hendy-Fijaun, juga tidak kalah dalam menyampaikan pesan yang penuh kedamaian. Hendy mengungkapkan terima kasihnya kepada masyarakat Jember yang telah memberikan doa, dukungan, kritik, dan saran yang sangat berarti selama masa kampanye.
“Terima kasih kami ucapkan bagi seluruh masyarakat Jember untuk doa dukungan kritik dan sarannya,” ujar Hendy dengan penuh rasa syukur.
Hendy menambahkan bahwa harapan dan doa dari masyarakat akan menjadi kekuatan utama mereka dalam perjuangan. “Harapan dan doa dari masyarakat akan selalu kami jadikan nafas perjuangan untuk mewujudkan Jember yang adil dan sejahtera,” katanya dengan penuh keyakinan.
Hendy juga memberikan apresiasi kepada berbagai lembaga yang telah mendukung terlaksananya Pilkada dengan lancar dan damai. “Apresiasi kami untuk KPU, Bawaslu, TNI Polri, dan DPRD Jember yang sudah bekerja keras mewujudkan Pilkada yang curdil dan damai,” tuturnya.
Tidak ketinggalan, Hendy dan Fijaun juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jember. “Ji Hendy dan Gus Mirjon, hanya manusia biasa, kami mohon maaf kepada semua pihak bila selama masa kampanye ini ada salah dan hilaf, itu semata-mata karena kekurangan kami,” ungkap Hendy.
Kedua Paslon memiliki komitmen yang sama untuk membangun Jember dan siap untuk memperbaiki diri dalam segala hal.
Dengan penuh ketulusan, mereka mengakhiri debat terakhir ini dengan permintaan maaf yang menggugah hati, memberikan pesan bahwa dalam politik, kedamaian dan saling menghargai harus tetap dijaga.