Frensia.id — Peringatan Hari Lahir (Harlah) Rijalul Ansor Jember ke-13 digelar khidmat di Masjid Jami’ Baitul Amin, Senin (19/08). Acara yang bertepatan dengan majelis rutinan malam Rabu pahing ini jadi momentum penting untuk meneguhkan kembali gerakan pemuda Ansor berbasis masjid.
Ketua PC Ansor Jember, Izul Azlah, menegaskan bahwa sejarah peradaban Islam sejak awal tumbuh dan berkembang dari masjid.
“Majelis rutinan malam Rabu kali ini kita tempatkan di Masjid Jami’, untuk menyadarkan kita semua bahwa peradaban Islam berawal dari masjid,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Izul juga mencontohkan fakta sejarah di dunia Islam. Selain di era Rasulullah, universitas pertama di dunia, Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, juga lahir dari masjid.
“Bahkan universitas di Fez, universitas pertama di dunia, di Maroko. Berawal dari masjid,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh pemuda Ansor di Jember untuk menjadikan masjid sebagai pusat gerakan. Bukan sekadar tempat ibadah, masjid harus hidup sebagai pusat pendidikan, kebudayaan, hingga peradaban Islam.
“Majunya peradaban Islam dimulai dari masjid. Karena itu, gerakan kita harus kembali berpijak dari sana,” tambah Izul.
Acara peringatan Harlah ini turut menghadirkan tokoh-tokoh penting Nahdlatul Ulama, di antaranya KH. Abdullah Syamsul Arifin (Ketua LD PBNU) sebagai narasumber utama, KH. Badrus Shodiq (Wakil Rais Syuriah PCNU Jember), Habib Abdullah bin Ahmad, serta H. Saiful Bahri (Ketua PCNU Jember). Sejumlah kiai dan para gawagis juga ikut meramaikan suasana dengan penuh kekhidmatan.
Peringatan Harlah ke-13 ini menjadi ajang refleksi perjalanan Rijalul Ansor Jember, tetapi juga penegasan bahwa masjid harus kembali menjadi pusat gerakan keumatan dan kebangkitan pemuda NU di era kini.
Penulis : Mas Imam