Home / Tak Berkategori

Dibalik Dinamika Perbedaan Metode Penetapan Awal Bulan Qomariyah Antara Nadlatul Ulama dan Muhammadiyah, Berikut Salah Satu Jawabannya

Jumat, 1 Maret 2024 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, sumber gambar dari laman Alif.id

Ilustrasi, sumber gambar dari laman Alif.id

Frensia.id – Penetapan awal bulan Qomariah dalam kalender Hijriah antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sering berbeda dalam setiap tahunnya. Perbedaan ini disebabkan karena metode yang digunakan oleh dua organisasi masyarakat (ormas) Islam juga berbeda.

Perbedaan antara NU dan Muhammadiyah tampak jelas pada metode hisab dan rukyat dalam menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Sementara di bulan Qomariyah lain perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Sehingga tidak heran kalau dua ormas besar ini seringkali dianggap sebagai simbol perbedaan dalam hisab dan rukyat oleh beberapa kalangan, bahkan perpecahan umat Islam di Indonesia.

Hal Ini sebagaimana disertasi yang ditulis oleh Susiknan Azhari saat memperoleh gelar doktor di UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2006.

Dalam disertasinya, Azhari menanalisis dinamika hubungan NU dan Muhammadiyah dibalik perbedaan metode hisab dan rukyat dalam meformulasi kalender Hijriyah.

Selain itu, peneletian ini juga menganalisis faktor yang mempengaruhi hubungan menggunakan teori yang dikembangkan dikembangkan oleh Ian G. Barbour. Berikut salah satu faktor hubungan NU dan Muhammadiyah yang dianalisisnya.

Konflik Pertentangan

Hubungan NU dan Muhammadiyah pernah diwarnai konflik yang dipicu oleh persoalan politik dan perbedaan cara pandang keagamaan baik secara doktrin agama maupun sumber hukum.

NU berpandangan dalam beragama harus melalui sanad yang jelas atau melalui pendekatan mazhab agar diperoleh kepastian hukum. Sementara Muhammadiyah berpandangan bahwa wahyu dan akal harus berjalan beriringan.

Sehingga dari pandangan tersebut mempengaruhi cara atau metode dalam menetapkan awal bulan Ramadhan. Nu menggunakan cara Rukyatul Hilal, Muhammadiyah lebih condong pada Hisab wujudul hilal sejak tahun 1938.  konflik Sehingga memungkinkan terjadi konflik apabila metodologi berubah menjadi ideologi.

Demikianlah jawaban atas dinamika hubungan antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dari perbedaan dalam menentukan awal bulan Qomariyah.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:36 WIB

Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB