Dinamika Penentuan Awal Bulan Puasa Dianggap Peneliti Sebagai Polemik Simbolik Ormas

Saturday, 2 March 2024 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber; Pixels @Craig Adderley

Ilustrasi, Sumber; Pixels @Craig Adderley

Frensia.id- Penentuan awal bulan Hijriah di Indonesia selalu menjadi perhatian utama masyarakat Islam, terutama pada bulan Ramadhan. Bulan tersebut sering menimbulkan perbedaan di masyarakat. Penentuannya sangat beragam dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei yang cenderung lebih konsisten.

Perbedaan tersebut pernah diteliti oleh Ahmad Adib Rofiuddin pada tahun 2019. Karyanya berjudul, “Dinamika Sosial Penentuan Awal Bulan Hijriah Di Indonesia”. Tulisan ini dipublish dalam Jurnal Istinbath.

Baca Juga :  Terkait Video Viral Gelontongan Kayu Di Banjir Sumatra! Dirjen Gakkumhut: Wamen Sudah Melakukan Operasi

Penulisnya mencoba melihat fenomena tersebut melalui lensa teori Pierre Bourdieu yang menjelaskan tentang Teori Habitus dan Teori Modal. Kedua teori dipakai untuk memandang polemik yang terjadi.  

Hasil temuan menjelaskan bawah dinamika penentuan awal bulan puasa dapat dianggap sebagai pertarungan modal antara organisasi-organisasi Islam di Indonesia. Pertarungan ini melibatkan modal sosial, ekonomi, budaya, dan simbolik.

Meskipun Kementerian Agama RI telah mencoba menggunakan kriteria imkanurrukyat sebagai jalan alternatif untuk mempertemukan perbedaan yang ada. tengah untuk menyelesaikan perbedaan yang ada. Namun, polemik terus terjadi.

Baca Juga :  Konsesi Tambang NU, Akademisi Muhammadiyah: Jangan Tergesa-gesa!

Dalam pandangannya, terminologi Madzhab Hisab dan Madzhab Rukyat sebagai wacana kalender Hijriah di Indonesia menunjukkan adanya simbol-simbol kekuasaan. Akhirnya, simbol-simbol itu menimbulkan kekerasan polemik. Pada intinya, meskipun pemerintah mencoba menciptakan kerangka kerja yang objektif. Akan tetapi, dinamika sosial dan persaingan antar-ormas Islam menciptakan kompleksitas yang tidak dapat dihindari.  

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bupati Fawait Turun Langsung Tinjau Lokasi Perumahan Terendam Banjir
Gus Fawait Minta Organisasi Mitra Pemerintah Tak Hanya Gelar Acara Seremoni
Temui Guru Ngaji, Gus Fawait Pastikan Insentif Guru Ngaji Berjalan Lancar
Pemkab Jember Siapkan Layanan Homecare untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan Para Lansia dan Penyandang Disabilitas
Gus Fawait akan Naikkan Anggaran UHC untuk Perangi AKI-AKB dan Stunting
Pemkab Jember Salurkan Becak Listrik untuk Pengayuh Lansia
Bupati Fawait Optimis Rute Penerbangan Jember-Bali Bisa Jadi Lompatan Besar untuk Daerah
Gus Rivqy Ingin PKPB Hasilkan Kader Militan Penggerak PKB di Daerah

Baca Lainnya

Tuesday, 16 December 2025 - 02:32 WIB

Bupati Fawait Turun Langsung Tinjau Lokasi Perumahan Terendam Banjir

Tuesday, 16 December 2025 - 00:43 WIB

Gus Fawait Minta Organisasi Mitra Pemerintah Tak Hanya Gelar Acara Seremoni

Sunday, 14 December 2025 - 15:36 WIB

Temui Guru Ngaji, Gus Fawait Pastikan Insentif Guru Ngaji Berjalan Lancar

Friday, 12 December 2025 - 22:39 WIB

Pemkab Jember Siapkan Layanan Homecare untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan Para Lansia dan Penyandang Disabilitas

Friday, 12 December 2025 - 22:25 WIB

Gus Fawait akan Naikkan Anggaran UHC untuk Perangi AKI-AKB dan Stunting

TERBARU

Direktur Pengelola Sarana & Prasarana Selaku Pembina Apel Melakukan Pengecekan Pasukan Apel Gelar Pasukan Posko Nataru 2025/2026.  (Foto: Istimewa).

Regionalia

KAI Jember Siapkan 144 Ribu Tiket untuk Libur Nataru, Ada Diskon 30%!

Thursday, 18 Dec 2025 - 15:25 WIB

Kondisi Perumahan di Jember Pasca dilanda Banjir.

Opinia

Ketika Sungai Mengambil Haknya

Wednesday, 17 Dec 2025 - 19:06 WIB