Doa, Takdir, dan Candaan Tuhan

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Manusia itu makhluk yang penuh harapan. Setiap hari, kita memohon sesuatu kepada Tuhan. Ada yang meminta rezeki, ada yang mengharap jodoh, ada yang sekadar ingin hidupnya sedikit lebih tenang. Tapi, Tuhan punya selera humor yang sering kali sulit dipahami.

Kadang kita minta hujan, tapi malah dikasih payung. Kadang kita ingin bahagia, tapi justru diberi ujian. Kadang kita berdoa untuk kekuatan, tapi yang datang malah masalah bertubi-tubi. Seakan-akan Tuhan berkata, “Lho, bukannya kamu ingin kuat? Ya ini latihan dulu.”

Doa itu bukan sekadar permohonan, tetapi juga percakapan. Ia bukan hanya tentang meminta, tapi juga memahami bagaimana Tuhan menjawab dengan cara-Nya sendiri. Kadang cepat, kadang lambat, kadang dengan cara yang sama sekali tidak kita duga. Ada orang yang berdoa agar dimudahkan pekerjaannya, tapi yang datang justru bos baru yang lebih galak.

Ada yang minta jodoh baik, tapi yang mendekat justru mantan yang minta balikan. Lalu, kapan doa itu benar-benar dikabulkan? Itu urusan Tuhan. Manusia hanya bisa terus mengetuk pintu, sambil bersiap menerima kejutan di baliknya.

Menarik untuk direnungkan doa hari ke 13 Ramadhan, yang indah berbunyi:

اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي فِيهِ مِنَ الدَّنَسِ وَالْأَقْدَارِ، وَصَبَرْنِي فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ، وَوَفِّقْنِي فِيْهِ لِلتَّقَى وَصُحْبَةِ الْأَبْرَارِ، بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِينَ

Baca Juga :  Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

“Ya Allah, sucikan aku dari noda dan kotoran, berilah aku kesabaran menghadapi takdir-Mu, tuntun aku menuju takwa, dan pertemukan aku dengan orang-orang baik, dengan pertolongan-Mu, wahai penyejuk hati orang-orang miskin.”

Kalau dipikir-pikir, doa ini mencerminkan perjalanan hidup manusia secara keseluruhan. Kita ingin bersih dari noda, tapi manusia itu seperti baju putih yang dipakai makan soto—cepat atau lambat, pasti ada yang menempel. Kesucian dalam hidup bukan berarti tak pernah salah, melainkan selalu punya kemauan untuk membersihkan diri.

Jatuh dalam dosa itu wajar. Yang tidak wajar adalah kalau sudah jatuh, lalu rebahan, lalu bilang, “Ya sudahlah, sekalian saja.” Menjadi manusia yang suci dari dosa itu penting. Malahan dianjurkan. Tapi jangan sok suci. Orang yang terlalu merasa suci biasanya justru lupa bercermin

Lalu, ada permohonan agar diberi kesabaran dalam menghadapi takdir. Artinya, manusia memang sering kali kurang sabar menghadapi hidup. Mungkin karena kita sering lupa bahwa takdir Tuhan itu seperti sinyal WiFi: kadang jelas, kadang lemot, kadang nggak konek sama sekali. Ustad dikampung pernah menuturkan takdir itu bukan cuma ketentuan Tuhan, tapi juga respons kita terhadapnya.

Baca Juga :  Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Maka, kalau ada orang kena musibah lalu mengeluh “Kenapa harus saya, Tuhan?”, jawaban teologisnya sederhana: “Memangnya kalau bukan kamu, mau siapa?”Di sinilah takdir itu bukan untuk dikeluhkan, tapi dipahami. Ada hikmah di baliknya, meski kadang kita harus sabar menunggu “episode berikutnya” dalam skenario Tuhan.

Dan satu hal lagi: doa ini meminta agar kita diberikan teman yang baik. Ini permintaan yang serius. Mencari teman baik itu seperti mencari warung makan enak di kota yang belum pernah kita datangi. Butuh waktu, kadang salah pilih, kadang baru sadar setelah terlambat. Teman yang baik bukan yang selalu setuju, tapi yang berani menegur ketika kita salah langkah. Sayangnya, banyak orang lebih suka teman yang selalu memuji, meski jelas-jelas sedang menuju jurang.

Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi pelajaran hidup. Ia mengajarkan kita untuk serius dalam meminta, tapi santai dalam menjalani hidup. Sebab, Tuhan punya cara kerja yang misterius—dan kadang kocak. Kalau doa kita belum terkabul, jangan buru-buru protes.

Bisa jadi, Tuhan sudah menjawabnya, hanya saja kita yang belum sadar. Atau, Tuhan memang sedang menunggu kita tertawa lebih dulu sebelum akhirnya berkata, “Nah, sekarang kamu paham, kan?”

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat
Dalil Dzikir Berjamaah Usai Salat Menurut Kiai Ali Mustafa Yaqub
Sambut Bulan Suci Ramadan, DPC PKB Jember Adakan Ngabuburit Festival Band
Ramadan, Musik Religi, dan Keabadian Musisi Favorit Generasi Milenial
Tuhan, Maaf Puasaku Masih Egois
Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota
Buka Puasa Gratis Sepanjang Ramadan 2025! Alfamart dan WINGS Group Gandeng Warteg UMKM di 36 Kota Bantu Kaum Duafa
Ramadhan, Kebodohan, dan Kepalsuan

Baca Lainnya

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:37 WIB

Doa, Takdir, dan Candaan Tuhan

Selasa, 11 Maret 2025 - 10:05 WIB

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Senin, 10 Maret 2025 - 04:16 WIB

Dalil Dzikir Berjamaah Usai Salat Menurut Kiai Ali Mustafa Yaqub

Sabtu, 8 Maret 2025 - 18:05 WIB

Sambut Bulan Suci Ramadan, DPC PKB Jember Adakan Ngabuburit Festival Band

Sabtu, 8 Maret 2025 - 03:50 WIB

Ramadan, Musik Religi, dan Keabadian Musisi Favorit Generasi Milenial

TERBARU

Religia

Doa, Takdir, dan Candaan Tuhan

Kamis, 13 Mar 2025 - 08:37 WIB

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB