Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama’ Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama' Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata (Sumber: grafis Frensia)

Gambar Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama' Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata (Sumber: grafis Frensia)

Frensia.id – Samsul Arifin dan Wisri, dua peneliti asal Universitas Ibrahimi (UNIB) Situbondo, meneliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad pada tahun 2019.

Mereka melihatnya sebagai ulama yang menata bangsa melalui kehidupan nyata. Kiai Fawaid berjuang untuk membawa perubahan bermanfaat bagi umat dengan langkah konkret. Ia percaya bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, bukan dari gagasan yang hanya bersifat wacana.

Kiai Fawaid menekankan bahwa perjuangan tidak ditentukan oleh jabatan, melainkan oleh kontribusi nyata. Ia lebih menitikberatkan pada fungsi dan manfaat seseorang bagi masyarakat.

Pemikirannya mencerminkan sosok kiai yang dekat dengan komunitasnya, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan masyarakat. Keterlibatan aktif dalam kehidupan umat menjadikannya pemimpin yang interaktif dan komunikatif.

Dalam politik, Kiai Fawaid memandangnya sebagai alat perjuangan Nahdlatul Ulama (NU). Kepribadiannya yang terbuka terhadap pengalaman baru berpadu dengan nilai-nilai pesantren Sukorejo, yang menekankan khidmah kepada NU.

Baca Juga :  Durasi Belanda Menjajah Indonesia: Sujiwo Tejo dan KH Abdul Mun’im Dz Beda, Siapa yang Benar?

Ia berpegang teguh pada kesalehan ritual dan sosial, serta menjadi pelopor perubahan bagi masyarakat. Nilai-nilai ini membentuk prinsip kepemimpinannya, menjadikannya pemimpin yang berjuang bersama rakyat untuk membangun peradaban yang lebih baik.

Nilai merupakan standar keinginan, kebaikan, dan keindahan dalam kehidupan sosial yang bersifat normatif dan evaluatif. Secara psikologis, nilai ini mempengaruhi perilaku seseorang dalam mencapai tujuan.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang aktif dalam organisasi berbasis keagamaan cenderung memiliki kepercayaan sosial dan komitmen terhadap kebaikan bersama. Sebaliknya, mereka yang tidak terlibat lebih condong pada sikap individualistik dan materialistik.

Ketika terjun ke politik praktis, Kiai Fawaid menjadikannya sebagai sarana perjuangan NU. Ia selalu mendukung partai politik atau kandidat yang memiliki hubungan historis dengan NU dan memperjuangkan kepentingan umat.

Baca Juga :  Akademisi UNESA Teliti Kasus Nenek Asyani, Dorong Perbaikan Hukum di Indonesia

Kepribadiannya yang berorientasi pada kemaslahatan sesuai dengan sifatnya yang mudah bergaul dan senang melayani orang lain. Sebagai implementasinya, ia masuk ke dalam partai politik untuk memperbaiki sistem pemerintahan dari tingkat kabupaten.

Dari perspektif psikologi politik, perilaku politik seseorang merupakan hasil interaksi kepribadian dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini mengungkapkan lima dimensi karakteristik kepribadian Kiai Fawaid sebagai tokoh masyarakat Pendhalungan.

Ia dikenal sebagai sosok yang sabar dan ikhlas, memiliki energi dan kepemimpinan yang kuat, terbuka terhadap ide baru, serta disiplin dan taat aturan. Karakteristik ini memengaruhi keputusan politiknya dalam mendukung partai dan kandidat berdasarkan pertimbangan perjuangan NU dan kemaslahatan umat. Dengan pendekatan tersebut, ia berupaya menata bangsa melalui kebijakan dan perubahan sistem dari tingkat daerah ke nasional.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Geliat Kerajinan Sangkar Burung di Desa Dawuhan Mangli Jember, Mampu Bertahan Sejak Tahun 1955
Akademisi UNESA Teliti Kasus Nenek Asyani, Dorong Perbaikan Hukum di Indonesia
Diteliti, Waly Al-Khalidy Berperan Besar dalam Desain Otoritas Agama di Aceh
Cerita Alexander The Great kepada Aristoteles tentang Penjelajahannya di India
Penelitian Unik, Temukan Jenis Kentut yang Dapat Hangatkan Bumi
Kakek Prabowo Disebut Akan Diajukan Sebagai Pahlawan Nasional, Berikut Rekam Sejarah Perannya
Durasi Belanda Menjajah Indonesia: Sujiwo Tejo dan KH Abdul Mun’im Dz Beda, Siapa yang Benar?
Sex Pistols: Melampaui Musik dengan Pengaruh Abadi

Baca Lainnya

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:02 WIB

Geliat Kerajinan Sangkar Burung di Desa Dawuhan Mangli Jember, Mampu Bertahan Sejak Tahun 1955

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:31 WIB

Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama’ Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata

Minggu, 16 Februari 2025 - 05:07 WIB

Akademisi UNESA Teliti Kasus Nenek Asyani, Dorong Perbaikan Hukum di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 04:42 WIB

Diteliti, Waly Al-Khalidy Berperan Besar dalam Desain Otoritas Agama di Aceh

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:37 WIB

Cerita Alexander The Great kepada Aristoteles tentang Penjelajahannya di India

TERBARU

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB

Kolomiah

Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

Selasa, 11 Mar 2025 - 12:23 WIB

Religia

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Selasa, 11 Mar 2025 - 10:05 WIB