Dua Raperda Pemkab Banyuwangi Diusulkan, Pajak Retribusi Ditinjau Ulang

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Dua Raperda Pemkab Banyuwangi Diusulkan, Pajak Retribusi Ditinjau Ulang (sumber: Istimewa)

Gambar Dua Raperda Pemkab Banyuwangi Diusulkan, Pajak Retribusi Ditinjau Ulang (sumber: Istimewa)

Frensia.id – DPRD Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar rapat paripurna penting pada Rabu (28/05/2025) lalu. Agenda utamanya adalah penyampaian nota pengantar dua rancangan peraturan daerah (Raperda) yang diajukan oleh eksekutif.

Raperda yang dibahas kali ini menjadi sorotan karena menyentuh arah pembangunan lima tahun mendatang sekaligus mengevaluasi kebijakan pajak dan retribusi daerah.

Rapat paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD, Michael Edy Hariyanto, didampingi Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah, dan diikuti anggota lintas fraksi.

Wakil Bupati Mujiono hadir langsung untuk memaparkan nota pengantar, didampingi oleh Pj Sekda Guntur Priambodo, Asisten Bupati M Yanuar Bramuda, serta para camat dan lurah.

Dalam nota pengantarnya, Wabup Mujiono menjelaskan bahwa Raperda pertama yang diajukan adalah Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi tahun 2025-2029.

Dokumen ini, menurut Mujiono, disusun sesuai dengan berbagai regulasi nasional, termasuk Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Undang–Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

Baca Juga :  DPRD Banyuwangi Minta Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dalam RPJMD 2025-2029 Dinaikkan

“RPJMD ini memuat visi dan misi untuk lima tahun ke depan. Kami ingin Banyuwangi menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan berkah untuk semua,” ujar Mujiono.

Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam mencapai target-target kinerja makro, seperti pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, penurunan kemiskinan menjadi 4,39 persen, peningkatan IPM menjadi 77,19, dan nilai Indeks Reformasi Birokrasi mencapai 105.

Sementara itu, Raperda kedua yang diusulkan adalah Raperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 1 Tahun 2024 mengenai Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Kebijakan ini, menurut Mujiono, penting untuk mendukung iklim usaha dan daya saing di Banyuwangi.

“Penyesuaian tarif pajak dan retribusi ini menjadi upaya untuk mendukung para pelaku usaha yang sudah banyak berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi,” jelas Mujiono.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan pemungutan pajak dan retribusi nantinya akan dilakukan secara adil, transparan, dan efisien. Pengawasan pun akan diperketat untuk memastikan pengelolaannya tepat sasaran.

Baca Juga :  Diteken! DPRD Banyuwangi dan Bupati Ipuk Fiestiandani Tandatangani Perubahan KUA-PPAS APBD Tahun 2025

Menariknya, langkah revisi ini juga dilatarbelakangi oleh arahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Dalam undang-undang itu disebutkan, tarif retribusi harus ditinjau kembali setiap tiga tahun sekali. Jadi, ini adalah bagian dari kewajiban kita,” ungkap Mujiono.

Selain penyesuaian tarif, pemerintah daerah juga akan memaksimalkan potensi aset-aset milik Banyuwangi sebagai sumber retribusi baru. Harapannya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin meningkat dan pembangunan daerah bisa terus bergulir.

Usai nota pengantar dua raperda disampaikan, rapat paripurna dinyatakan selesai dan ditutup.

Tahap berikutnya, DPRD akan membahas lebih lanjut kedua raperda ini untuk kemudian disahkan menjadi peraturan daerah yang diharapkan mampu mendorong Banyuwangi lebih maju. (Qhobid Z)

Penulis : Qhobid Z

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS
Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH
Satgas Pangan Unit Tipidter Polres Jember Sidak Pasar dan Gudang Beras
Perkuat Kader dan Organisasi, GP Ansor Banyuwangi Usung Gagasan “Satu Komando Ansor Berdaya”
Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster
Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan
Terlalu Tinggi! Nilai Kenaikan NJOP Banyuwangi Dipertanyakan Pansus DPRD
Membangun Otonomi Daerah yang Bermartabat: Antara Regulasi, Korupsi, Dan Inovasi Digital

Baca Lainnya

Rabu, 30 Juli 2025 - 14:27 WIB

Jember Alami Kelangkaan BBM, Begini Tanggapan Akademisi UIN KHAS

Selasa, 29 Juli 2025 - 08:00 WIB

Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Rabu, 23 Juli 2025 - 07:00 WIB

Satgas Pangan Unit Tipidter Polres Jember Sidak Pasar dan Gudang Beras

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:49 WIB

Perkuat Kader dan Organisasi, GP Ansor Banyuwangi Usung Gagasan “Satu Komando Ansor Berdaya”

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:35 WIB

Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster

TERBARU

Bupati Jember saat memaparkan Surat Edaran (Sumber foto: Sigit)

Educatia

Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Selasa, 29 Jul 2025 - 08:00 WIB

Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy bersama para mitranya (Sumber foto: istimewa)

Opinia

Melestarikan Jaringan

Jumat, 25 Jul 2025 - 13:57 WIB