Frensia.Id- Satgas Gerakan Nasional yang diresmikan pada 24 April 2025 di Banyumas, kini telah membentuk unit-unit Patriot Ketahanan Pangan di berbagai daerah, termasuk di Jawa Timur (Jatim).
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim resmi mengukuhkan anggotanya sebagai Banser Patriot Ketahanan Pangan Jatim di Hotel Aston Jember. Mereka nantinya akan didaulat untuk membantu pemerintah menciptakan swasembada pangan.
Acara pengukuhan itu dihadiri Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran Berkopyah Ubaidillah Amin, Kasatkornas Banser sekaligus Kasatgas Ketahanan Pangan GP Ansor, Syafiq Syauqi, serta pengurus pusat dan wilayah GP Ansor Jawa Timur.
Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran Berkopyah, Ubaidillah, menilai bahwa langkah GP Ansor Jatim ini sejalan dengan arah pembangunan nasional di bidang pertanian. Apalagi, kata dia, salah satu kabupaten di Jatim (Jember), merupakan daerah yang surplus di bidang pertanian, baik dari padi, tembakau, edamame dan jagung.
“Kami melihat, apa yang dilakukan oleh Ansor Jawa Timur sangat tepat sekali. Launching Patriot Ketahanan Pangan ini sangat kontekstual, apalagi salah satu Kabupaten di Jatim, yakni Jember, dikenal sebagai daerah yang surplus pertanian,” katanya, Kamis (15/5/2025).
Sementara itu, Kasatkornas Banser, Syafiq menyebut bahwa unit-unit Patriot Ketahanan Pangan akan menyebar ke seluruh desa di Jawa Timur. Menurutnya, jika program tersebut dimulai dari desa, maka akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan nasional.
“Jika dimulai dari desa, maka akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan nasional. Ini akan mencetak petani muda baru, sekaligus menjadi ladang bisnis pertanian, peternakan dan perikanan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan panduan tekhnis untuk nutrisi tanaman, pupuk dan sistem usaha yang efisien serta berdaya guna.
“Kami tanamkan juga nilai-nilai keagamaan dalam proses bertani dan beternak. Hasilnya nanti bukan hanya dari segi material, namun juga dari sisi spiritual,” paparnya.
Kata pria yang akrab disapa Gus Syafiq itu, program ketahanan pangan merupakan pesan-pesan nasionalis dan religius dari para tokoh bangsa terdahulu. Yakni seperti bapak proklamator bangsa, Bung Karno dan ulama besar sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Mbah Hasyim Asy’ari.
“Bung Karno pernah berkata, hidup matinya bangsa ditentukan dari ketahanan pangannya. Senada dengan hal itu, Mbah Hasyim Asy’ari juga menegaskan, bahwa petani adalah penolong negeri. Filosofi inilah yang kami pegang erat,” tandasnya.