Frensia.id- Prabowo Subianto mengaku merasa khawatir generasi elit pelajar luar negeri kurang cinta tanah air. Bahkan mereka, lebih menonjol sebagai generasi yang terpapar pikiran materialisme dan hedonisme.
Pernyataan ini dikemukakannya saat program wawancara eksklusif di TV One kemarin 23/05/2024. Ia kebetulan ditanya tentang cita-cita sebagai presiden yang tampaknya telah lama tertanam pada diri.
Chacha Annisa pada program tersebut bertanya tentang semangat Prabowo yang berkali-kali calon presiden, dan pernah putus asa.
“Sebenarnya kita juga penasaran dengan proses yang begitu panjang. Bapak gigih dikatakan dengan 4 kali ikut kontestasi Pilpres, jadi capres dan jadi cawapres sebanyak 3 kali. Memang cita-cita bapak ya menjadi presiden Indonesia?” tanyanya.
Prabowo mengakui hal tersebut. Cita-citanya memang jadi presiden. Namun paling inti adalah soal adanya jiwa patriot yang sangat mencintai tanah airnya.
“saya dari kecil, saya dibesarkan untuk cinta tanah, Jadi sebagai seorang patriot, sebagai seorang yang cinta tanah air, saya ingin melihat tanah air saya, bangsa saya, jadi bangsa yang tidak kalah dengan bangsa lain”, ucapnya tegas.
Baginya, ia ingin melihat bangsa Indonesia benar-benar merdeka. Merdeka baginya adalah hidup penuh kehormatan dan kelayakan. Sehingga ia sebagai seorang patriot, mengaku jika Allah telah memberikan tenaga, kesempatan dan kecerdasan harus dimaksimalkannya untuk rakyat Indonesia.
Saat ditanya oleh Chacha tentang persentase kecintaannya terhadap tanah air. Prabowo tidak menjawab, baginya cinta tanah air tak bisa dikuantifikasikan. Bahkan ia yakin bahwa seluruh masyarakat itu memiliki cinta tanah air. Ia mencontohkan pada supproter bola.
“kita lihat umpamanya, pertandingan bola. Begitu antusias penonton-penonton kita ya. Sampai bangsa lain pun juga sangat kagum kalau lihat penonton kita gitu. Suppoternya ya. Itu sangat, itu contoh saja”, tambahnya.
Baginya ada satu masalah yang amat memprihatinkan. Ia sebut banyak elit di Indonesia yang begitu apatis rasa cinta tanah.
“terlalu banyak elit Indonesia itu yang, apa iya? Menganggap cinta tanah air itu sesuatu yang biasa-biasa saja. Dan itu yang agak merasakan. Mungkin mereka kurang semangat dalam menghormat cinta tanah air. Saya kira itu. Mungkin ini juga ada generasi kita yang belajar di negara-negara tertentu, yang akhirnya cara pandangan terpengaruh. Menonjolnya adalah materialisme dan hedonisme”, ungkapnya.
Garis besarnya, tampaknya Prabowo sedang mengkhawatirkan beberapa elit generasi yang memiliki sekolah di luar negeri. Mereka kemudian dianggap terpapar pemikiran yang tidak benar. Diantara nalar pikir yang disebutnya tidak baik adalah hedonisme dan materialisme.