Fakta Unik Tradisi Tahlilan Muslim Madura Setiap Ada Orang Meninggal

Jumat, 23 Februari 2024 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber; Tradisi Tahlilan Sumberanyar Situbondo

Ilustrasi, Sumber; Tradisi Tahlilan Sumberanyar Situbondo

Frensia.id- Umumnya setiap orang akan berdo’a, apabila ada anggota keluarganya yang meninggal. Setiap suku, adat dan daerah kadang berbeda-beda cara mendo’akannya. Ada yang unik, yakni tradisi tahlilan masyarakat muslim Madura.

Adapun fakta keunikan tradisi tersebut adalah sebagaimana berikut ini;

Waktu Pelaksanaannya

Pada umumnya, mendo’akan orang meninggal dilakukan saat hari kejadian. Kemudian, dilanjutkan setiap tahun hari peringatan kewafatannya. Tradisi pelaksanaan Tahlilan Muslim tidak hanya di waktu tersebut.

Waktunya telah ditentukan. Entah dari mana asal mulanya, tahlilan digelar dengan formula waktu yang unik.
Jika diurai, tampak dilakukan dengan hitungan hari berjenjang yang unik. Dilaksanakan 7 hari beruntun dari hari wafat, hari ke 40, hari ke 100 dan ke 1.000.

Bentuk ritualnya

Bukan hanya dalam hal waktunya, bentuk ritualitasnya juga unik. Tampaknya dipengaruhi oleh dua tradisi yang berbeda.

Baca Juga :  Ramadhan, Kebodohan, dan Kepalsuan

Ada pengaruh tradisi Islam. Hal demikian terlihat dalam lantunan do’a yang dipanjatkan. Terdiri dari dzikir, sholawat dan do’a. Bacaan tersebut dibumikan oleh para ulama’.

Juga dipengaruhi oleh tradisi Jawa dan Hindu Budha. Fakta demikian ada pada ritual pembakaran keminyan yang telah umum dikenal pada masyarakat pra Islam.

Menyajikkan Makanan Tradisional

Hal unik lainnya adalah pada sajian menu makanan saat pelaksanaannya. Ada beberapa tidak mungkin ditemukan dalam masyarakat modern atau eropa sekalipun.

Beberapa makanan mesti ada dalam setiap perayaannya, dikenal dengan nama sompel, dodol dan lain semacamnya. Hal demikian menandakan Tahlilan juga sebagai medium pelestari makanan kuliner tradisional

Dihadiri Banyak Masyarakat

Baca Juga :  Tuhan, Jangan Biarkan Aku Puasa Kosong

Keunikan lainya, adalah tentang masyarakat yang hadir. Pada kegiatan tahlilan di hari pertama hingga ketujuh kewafatan, tanpa diundang seluruh masyarakat desa berduyung-duyung untuk ikut serta membaca do’a secara sukarela.

Adapun tahlilan di hari ke 40, 100 dan ke seribu, yang hadir adalah sanak famili dan undangan. Walaupun demikian acaranya, tetap ramai dan meriah.

Keunikan di atas, yang membuat beberapa pakar memandang tradisi tahlilan sangat unik secara sosiologis. Misalnya penelitian berjudul, “The Local Wisdom and Purpose of Tahlilan Tradition” karya Andi Warisno dan ZA Tabrani.

Riset yang terbit pada tahun 2018 menjelaskan Tahlilan selalu diikuti oleh sanak famili. Tradisi tersebut dipandang untuk menghibur keluarga yang sedang berduka cita.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru
Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa
Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan
Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

Baca Lainnya

Kamis, 24 April 2025 - 15:31 WIB

UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru

Rabu, 23 April 2025 - 18:30 WIB

Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa

Selasa, 22 April 2025 - 12:47 WIB

Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan

Selasa, 15 April 2025 - 21:54 WIB

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan

Rabu, 9 April 2025 - 07:16 WIB

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB