Fenomena Haji Berkali-kali dan Dilema Kemiskinan

Jumat, 17 Mei 2024 - 19:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Menyempurnakan kelima rukun Islam adalah kewajiban setiap muslim. Termasuk menunaikan panggilan Haji, dari yang miskin dan kaya ada keinginan untuk itu.

Sehingga tidak mengherankan, hingga saat ini animo umat Islam untuk menunaikan haji terus membludak. Bahkan mereka yang sudah haji pun masih ikut mendaftar.

Fenomena haji berkali-kali ini tidak salah, namun kurang tepat mempertimbangkan antrian haji yang semakin panjang. Lebih dari itu, dihadapkan pada fenomena kemiskinan yang tak kunjung usai. Meluruhkan haji berkali-kali demi mengentaskan kemiskinan tak kalah baiknya.

Menurut Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub di lansir NU Online menegaskan mendermakan ongkos haji untuk menyejahterakan kaum hua’afa itu adalah perbuatan yang lebih baik.

Menurut ulama ternama di Indonesia yang masyhur sebagai pakar hadis ini membantu kaum duafa sifatnya ibadah sosial dan lebih baik dari ibadah haji (ibadah individual). “Af’’alul muta’addi afdalu minal qashir” (ibadah sosial lebih baik daripada ibadah individual).

Baca Juga :  Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Selain Prof. Ali Mustafa Yaqub yang mengkritik fenomena haji berkali-kali, Mustayar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Zakiy Mubarok juga menegaskan menyantuni orang yang susah dan mereka kesulitan dalam kehidupan ekomoni, lebih baik dari melaksanakan ibadah haji yang kedua atau ketiga kalinya.

Ia berpandangan tolak ukur baik atau tidaknya suatu amal dan perbuatan ditemukan dari segi manfaatnya baik bagi perseorangan, kelompok dan masyarakat. Dalam pandangannya kewajiban ibadah haji hanya satu kali saja. Sementara itu, membantu orang miskin lebih banyak manfaatnya untuk umat.

Dikalangan Muhammadiyah, dikutip dari situs Suara Aisyiyah fenomena haji berkali-kali dalam konteks Indonesia berpotensi mendatangkan masalah seperti memperkecil peluang orang yang belum pernah ke Baitullah.

Selain itu, tingginya animo umat Islam untuk menunaikan haji beriringan dengan masih tingginya angka kemiskinan masyarakat.

Baca Juga :  Khutbah Jumat KH. Ilyas Syarqawi Guluk-Guluk Sumenep Bagian 9

Artinya, dengan fenomena haji berkali-kali ini adan dimensi sosial yang terabaikan. Melihat itu, Muhammadiyah merekomendasikan tidak haji-haji berkali dengan mendahulukan yang belum haji dan memprioritaskan ajaran al-maun, yakni memberdayakan kaum dhuafa.

Kita tidak bisa melarang mereka untuk menunaikan haji berulang kali, apalagi memang tidak ada regulasi yang melarang hal tersebut, hanya sebatas wacana saja.

Namun demikian, jika dihadapkan pada dua pertimbangan yang bersamaan, tentu memprioritaskan menyejahterakan kaum hua’afa atau fakir miskin ketimbang haji berulang kali adalah pilihan yang tepat.

Apalagi ongkos hidup semakin naik dan harga kebutuhan pokok semakin meroket. Sedangkan kenaikan biaya hidup tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan. Masyarakat kecil, fakir miskin tentu semakin terbebani.

Disinilah letak maslahah mendermakan ongkos haji yang sekian kalinya untuk membantu kesulitan dalam kehidupan ekomoni mereka. (*)

*Moh. Wasik (Anggota LKBHI UIN KHAS Jember, Penggiat Filsafat Hukum)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan
Manifesto Zakat: Cinta, Kemanusiaan, dan Keadilan
Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan
Ramadhan dan Kita yang Sibuk Sendiri
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan
Bikin Haru, Jawaban Nyai Sinta Ketika Ditanya Tentang Kebiasaan Buka Puasa Gus Dur

Baca Lainnya

Rabu, 9 April 2025 - 07:16 WIB

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Kamis, 27 Maret 2025 - 21:23 WIB

Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

Selasa, 25 Maret 2025 - 15:26 WIB

Manifesto Zakat: Cinta, Kemanusiaan, dan Keadilan

Selasa, 18 Maret 2025 - 18:52 WIB

Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan

TERBARU

Gambar

Politia

DPR Desak PTPN XII Segera Perbaiki Jalan Rusak di Jember

Jumat, 11 Apr 2025 - 18:46 WIB

Kolomiah

Di Liga Champions UEFA, Menang Justru Lebih Melelahkan

Kamis, 10 Apr 2025 - 18:09 WIB

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid

Rabu, 9 Apr 2025 - 14:01 WIB

Gambar Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal! (Sumber: Grafis Frensia)

Sportia

Real Madrid: Sang Juara 15 UCL, Dipermalukan Arsenal!

Rabu, 9 Apr 2025 - 08:56 WIB