Frensia.id- Setiap orang pasti memiliki sebuah cerita hidup yang ia rasakan secara privat. sekalipun sebenarnya ia hidup secara bersamaan dengan orang lain, bahkan dalam satu kepentingan, suasana, waktu dan tempat yang sama pula.
Kondisi privat tersebut terjadi dikarenakan bagaimana cara seseorang melihat akan alur kehidupannya yang dibekali dengan sebuah asumsi-asumsi yang melekat. Bisa jadi beralur tragedi tetapi bagi yang lain merupakan komedi ataupun sebaliknya.
kebanyakan dari orang-orang tidak memiliki keahlian untuk mengekspresikan cerita hidupnya dengan menggunakan kata-kata lewat sudut pandang yang tepat. padahal sangat mungkin kisah hidup seseorang tersebut mempunyai makna yang luar biasa dan mampu mempengaruhi orang lain dalam membuat keputusan, dimulai dengan adanya sebuah sudut pandang baru.
Disinilah yang sebenarnya dilakukan oleh Franz Kafka, seorang novelis dan cerpenis asal Praha. Posisinya dalam dunia kesusastraan abad 20 sangat diperhitungkan, karena karya-karyanya memberi warna baru dan mempengaruhi banyak penulis sesudahnya.
Tema-tema dalam tulisannya merupakan pengejawantahan dari pengalaman hidupnya yang tragis. secara garis besar berkutat dengan tema-tema seperti alienasi, absuditas, keterasingan dalam dunia modern.
Secara pribadi Kafka sendiri bersikap untuk menolak atas takdir hidup yang telah ia jalani, hal ini terlihat pada hari-hari terakhir hidupnya ia meminta kepada Dora Diamant untuk membakar karya-karyanya tersebut yang mana merupakan perwujudan horor dari kehidupannya.
Tidak seluruh karyanya habis terbakar, beberapa diantaranya justru berhasil diterbitkan oleh kawannya, Max Brod yang berprofesi sebagai penulis pula. Hal tersebut terjadi setelah orang tua Kafka memintanya untuk membantu membereskan barang-barang peninggalannya. Brod kemudian menemukan karya-karya kawannya tersebut tang masih dalam kondsi tulisan tangan.
Nama Kafka melenting ke panggung sastra dunia justru setelah dirinya meninggal, itupun berkat inisiatif dari Brod dan menjadi babak baru bagi sastra dunia atas kehadiran seorang penulis yang patut dipertimbangkan setelah kepergiannya.
karya-karyanya yang terkenal diantaranya adalah metamorfosis, the trial, castil dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh kawannya, Brod secara berangsur setelah kematian Kafka pada tahun 1924, pada usia 40 tahun.
Gaya penulisannya dianggap memunyai karakter yang unik dan khas sekali, sehingga muncul sebuah istilah yang menunjukkan identitas dari tipikal kepenulisan Kafka, yaitu Kafkaesque.
Terminologi ini mengacu kepada situasi tak terpahami dan absurd dari seorang karakter ketika dihadapkan dengan sebuah otoritas atau aturan. sebagaimana selayaknya hidup yang penuh ironi, tulisan Kafka menampilkan kondisi tersebut yang dikemas menarik dengan caranya yang selalu diluar pikiran.