Frensia.id – Dalam analisis yang dilakukan oleh Frensia Institute, kerja tim pemenangan calon bupati dan wakil bupati Jember, Hendy Siswanto dan Gus Firjaun, menunjukkan hasil yang sangat baik di tiga kecamatan strategis pada Pilkada 2024.
Keunggulan suara di atas 60 persen yang mereka raih di kecamatan-kecamatan ini menjadi bukti solidnya kinerja tim pemenangan mereka.
Moch. Samsi Ridwan, analis strategi gerakan politik dari Frensia Institute, mengungkapkan bahwa efektivitas sebuah tim pemenangan dapat diukur dari capaian suara yang berhasil diraih.
“Angka-angka perolehan suara ini adalah salah satu indikator konkret untuk membaca bagaimana tim pemenangan bekerja di lapangan,” ujarnya saat diwawancarai oleh Frensia.id pada 8 Desember 2024.
Berdasarkan data resmi yang dianalisis oleh Frensia Institute, tiga kecamatan, yakni Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates, mencatatkan kemenangan gemilang bagi pasangan calon nomor urut 02, Hendy-Firjaun. Berikut detail perolehan suara di ketiga kecamatan tersebut:
Patrang: 62,21% Suara untuk Hendy-Firjaun
Kecamatan Patrang, yang merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penduduk padat di Jember, berhasil mencatatkan kemenangan dengan angka yang signifikan. Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 77.901, hanya 45.313 suara yang sah diberikan, menunjukkan tingkat golput yang cukup tinggi di angka 41,83 persen.
Di kecamatan ini, pasangan Hendy-Firjaun berhasil meraih 28.189 suara, setara dengan 62,21 persen dari total suara yang masuk.
“Patrang menjadi kecamatan nomor tiga dengan kontribusi suara terbesar bagi tim pemenangan pasangan 02,” jelas Samsi.
Kemenangan ini, menurutnya, tak lepas dari karakter pemilih di Patrang yang cenderung memiliki tingkat rasionalitas tinggi karena kedekatannya dengan pusat kota. Kerja tim di wilayah ini dinilai cukup efektif dalam menjangkau pemilih rasional yang mendambakan kepemimpinan berbasis visi pembangunan konkret.
Sumbersari: Keunggulan 66,31%
Tak kalah impresif, Kecamatan Sumbersari menjadi wilayah dengan kontribusi suara signifikan lainnya. Dengan total DPT sebanyak 101.318, hanya 55.509 suara yang diberikan, sementara tingkat golput mencapai 45,21 persen.
Pasangan Hendy-Firjaun berhasil meraup 36.806 suara, atau 66,31 persen dari total suara yang masuk. “Sumbersari menjadi kecamatan kedua dengan kontribusi besar, menunjukkan bahwa pendekatan tim pemenangan di wilayah ini sangat strategis,” ujar Samsi.
Sumbersari, yang juga merupakan kawasan padat penduduk dan dekat dengan pusat kota, dikenal dengan karakteristik pemilih yang rasional. Keberhasilan tim pemenangan di wilayah ini menunjukkan kemampuan mereka untuk membangun narasi kampanye yang relevan dan menarik bagi para pemilih.
Kaliwates: Kemenangan Tertinggi dengan 68,27%
Kecamatan Kaliwates mencatatkan kemenangan tertinggi bagi Hendy-Firjaun dengan persentase suara mencapai 68,27 persen. Dari total DPT sebanyak 94.953, sebanyak 56.371 suara diberikan, dengan tingkat golput yang sedikit lebih rendah di angka 40,63 persen.
Di kecamatan ini, pasangan calon nomor urut 02 berhasil meraih 38.487 suara.
“Kaliwates menjadi kontributor suara terbesar untuk pasangan ini, menunjukkan bagaimana strategi tim pemenangan mampu menembus hati pemilih di pusat perkotaan Jember,” ungkap Samsi.
Karakteristik pemilih di Kaliwates, yang dikenal lebih kritis dan cenderung berbasis logika, menjadi tantangan tersendiri bagi para kandidat. Namun, kerja keras tim pemenangan Hendy-Firjaun dalam menjalin komunikasi politik yang baik dan menyampaikan program-program unggulan terbukti mampu memenangkan hati masyarakat di wilayah ini.
Meski mencatatkan kemenangan besar di tiga kecamatan strategis, Samsi mencatat bahwa secara keseluruhan, pasangan calon nomor urut 01, Gus Fawait dan Djos, masih memimpin perolehan suara sementara di tingkat kabupaten.
“Namun, kemenangan Hendy-Firjaun di tiga kecamatan ini tetap patut diapresiasi, karena menunjukkan konsistensi kerja tim yang luar biasa,” tuturnya.
Hasil ini, menurut Samsi, menjadi refleksi penting bagi tim pemenangan Hendy-Firjaun untuk mengevaluasi strategi mereka ke depan.
“Kesuksesan di tiga kecamatan ini adalah bukti bahwa kerja kolektif tim pemenangan, narasi kampanye yang tepat, dan kedekatan dengan pemilih mampu memberikan dampak signifikan,” pungkas Samsi.
Dengan berakhirnya pesta demokrasi Pilkada 2024, analisis seperti ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika politik lokal Jember.