Frensia.id—Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 di Pilkada kemarin, ternyata mendapatkan kemenangan signifikan di Dapil 1 dan 2.
Frensia Institute, yang melakukan analisis mendalam terhadap pola suara pemilih dan partai pendukung, menemukan bahwa keberhasilan ini tidak sepenuhnya bergantung pada dukungan partai politik pengusung mereka. Sebaliknya, ada faktor lain yang menggarisbawahi keberhasilan pasangan ini di kawasan perkotaan.
Moh Wasik, anggota tim riset Frensia Institute, menjelaskan bahwa metode analisis mereka mencakup perhitungan rasionalitas suara legislatif partai pendukung dibandingkan dengan hasil suara pasangan calon Hendy-Firjaun serta rival mereka, Gus Fawait-Djos.
“Dari hasil analisis, ternyata kontribusi aktor-aktor legislatif partai pendukung kedua paslon ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil akhir,” ujarnya.
Secara matematis, Gus Fawait yang didukung oleh partai dengan dominasi kursi di Dapil 1 dan 2, seperti PKB, Gerindra, dan PDIP, diprediksi akan meraih kemenangan. Namun, kenyataannya justru berbanding terbalik. Hendy-Firjaun berhasil unggul di wilayah perkotaan yang mencakup Ajung, Sumbersari, Kaliwates, dan Pakusari di Dapil 1, serta sejumlah kecamatan di Dapil 2.
“Di Dapil 1, meskipun ada Mufid dari PKB dan dua kader Gerindra yang berhasil duduk di DPRD, kemenangan tetap berada di tangan Hendy-Firjaun,” jelas Wasik.
Hal yang sama berlaku untuk Dapil 2.
“Walaupun PDI-P memiliki dua kursi legislatif dan figur kuat seperti Mas Waidarto dan Wahyu Prayudi Nugroho. Namun sebenarnya masih tak sebending dengan dari kader Gerindra seperti Tri Utami dan Ahmad Halim, suara Gus Fawait masih kalah dari Hendy-Firjaun”
Hasil analisis Frensia Institute menunjukkan bahwa faktor partai pendukung tidak terlalu berperan dalam memengaruhi preferensi pemilih di perkotaan.
“Kemenangan ini lebih menunjukkan adanya koneksi emosional antara Hendy-Firjaun dengan masyarakat perkotaan, yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan oleh dukungan parpol semata,” tambah Wasik, yang juga merupakan dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
Data konkret yang diterima Frensia.id mengungkapkan bahwa pasangan Hendy-Firjaun menguasai Dapil 1 dengan persentase kemenangan mencapai 61,55%, sedangkan Gus Fawait hanya memperoleh 35,7%. Sementara itu, di Dapil 2, Hendy-Firjaun unggul tipis dengan 49,48% suara, meninggalkan Gus Fawait yang memperoleh 47,95%.
Temuan ini semakin menguatkan pandangan bahwa pemilih di perkotaan cenderung lebih mempertimbangkan aspek-aspek lain di luar afiliasi politik, seperti kedekatan personal, visi-misi, hingga rekam jejak kandidat. Keberhasilan Hendy-Firjaun di dua dapil strategis ini menjadi indikator kuat bahwa mereka mampu memenangkan hati masyarakat perkotaan, meskipun menghadapi lawan yang didukung oleh partai-partai besar.