Gus AAB: Pentingnya Pemahaman yang Tepat Dalam Memahami Nash Agama

Frensia.id- Dalam acara Halaqah Ilmiah Moderasi Beragama Dalam Perspektif Islam Nusantara Bersama Dr. (HC). KH. Zulfa Mustofa, (Wakil Ketua Umum PBNU), yang digelar oleh UIN KHAS Jember di Gedung Kuliah Terpadu lantai III pada Senin, 25 November 2024. KH. Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab menekankan pentingnya pemahaman yang tepat dalam memahami Nash Agama. Ajakan ini, disampaikan sebelum memimpin doa dan mengakhiri acara dengan khidmat.

Gus Aab berbagi cerita menarik dan penuh pesan moral pentingnya pemahaman agama yang tepat. Ketua LD PBNU ini menceritakan sebuah kasus yang dialami seorang jamaah haji. Jamaah haji tersebut bersikeras untuk berangkat ke Arafah sampai pulang itu dengan jalan kaki.

“Kemarin 2023 sama Pak rektor saya kebetulan ada tugas sebagai konsultan ibadah haji. Ada satu persoalan, ada jamaah yang saya tidak perlu menyebut dari kelompok keagamaan tertentu, izin untuk berangkat ke Arafah sampai pulang dengan jalan kaki. Dilarang oleh petugas kloter, oleh pembimbing tidak mau sampai naik ke sektor, baru kami tangani. Ungkap Gus Aab.

Bacaan Lainnya

Menurut jamaah tersebut, ia meyakini sebuah hadis yang menyebutkan bahwa orang yang menunaikan haji dengan berjalan kaki akan mendapatkan pahala 700 kebaikan untuk setiap langkahnya, dan setiap kebaikan tersebut diganjar pahala yang berlipat ganda.

“Akhirnya saya panggil, saya tanya kenapa sampeyan maksa untuk jalan kaki ke Arafah. Dia kemudian menunjukkan satu Hadis, ada sabda Rasulullah yang menyatakan orang yang Haji berangkat dari Mekkah jalan kaki sampai kembali Dia akan dapat setiap langkah itu 700 kebaikan yang setiap kebaikan mendapatkan pahala kebaikan haram. Kalau saya tidak jalan kaki, saya kan nggak dapat pahala ini. Padahal saya ingin Haji ingin dapat pahala ini.” tambah Gus Aab.

Mendengar hal tersebut, Gus Aab memberikan penjelasan bahwa pahala tidak hanya ditentukan oleh langkah fisik semata. Tetapi setiap putaran roda kendaraan juga bisa dimaknai seperti pahala berjalan kaki.

“Akhirnya saya sampaikan tetap dapat pahalanya. Lalu bagaimana hitungannya ? setiap langkah diganti setiap putaran ban. Jadi kalau setiap langkah sampeyan dapat pahala 700, maka sekarang saya rubah artinya setiap putaran ban bus sampian dapat  pahala 700 kali. Baru akhirnya mau untuk naik bis.” tuturnya.

Setelah memahami penjelasan tersebut, jamaah itu akhirnya mau menaiki bus. Menurut Gus Aab, kesalahpahaman ini terjadi karena kurangnya pemahaman yang benar terhadap nash agama.

 “Itu karena kesalahan pemahamannya terhadap nash. Problemnya satu, ngajinya tidak pakai guru yang tepat,” tegasnya.

Gus Aab juga menekankan bahwa memahami agama dengan cara yang benar adalah langkah penting untuk menghindari ekstremisme.

“Mudah-mudahan dengan ngaji yang tepat pada guru yang tepat, Insyaallah kita terhindar dari kesalahan pemahaman Nas. Sehingga, kita tidak akan menjadi orang-orang yang ekstrem, tetapi moderasi pemikiran keberagaman kita akan selalu menyertai setiap langkah kita” pungkasnya.