Frensia.id – Gus Miftah, pendakwah kondang yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, menjadi pusat perhatian publik setelah diduga melontarkan pernyataan tidak pantas terhadap seorang pedagang es teh dalam sebuah ceramah di Magelang, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar luas, Gus Miftah terlihat menyampaikan pernyataan yang dianggap menghina pedagang tersebut, yang memicu gelombang kritik tajam dari warganet.
Sejumlah pihak menilai tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan adab seorang ulama, apalagi mengingat posisinya sebagai pejabat negara.
Netizen tidak hanya mengecam Gus Miftah, tetapi juga menyeret nama Deddy Corbuzier, yang dikenal sebagai sahabat dekat sang pendakwah. Akun Instagram Deddy dibanjiri komentar yang mendesaknya untuk memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.
Menanggapi hal ini, Deddy akhirnya buka suara melalui platform media sosialnya. Dalam sebuah video yang ia unggah, Deddy mengungkapkan kebingungannya terhadap perilaku warganet yang memintanya “menegur” Gus Miftah di media sosial.
Ia mempertanyakan mengapa netizen lebih memilih jalan publik daripada menggunakan pendekatan pribadi yang lebih langsung.
“Banyak banget orang dari kemarin bilang, ‘Om Deddy, ngomong dong di sosial media. Tegur Gus Miftah, kami mau dengar apa pendapat Om Deddy,’” ujar Deddy, 04/11/2024.
Namun, ia menegaskan bahwa sebagai seorang sahabat, ia memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan kritik, yaitu secara personal.
“Kalau lu punya sahabat, keluarga, atau teman dekat yang melakukan kesalahan, apakah kalian akan menegurnya di sosial media? Atau kalian akan WhatsApp, telepon, dan bicara langsung?” tanyanya retoris.
Deddy juga menceritakan pengalamannya ketika pernah melakukan kesalahan dan ditegur secara pribadi oleh seorang teman. Ia mengapresiasi pendekatan tersebut karena menunjukkan penghormatan dan kepercayaan, bukan sekadar mencari perhatian publik.
“Gue pernah melakukan kesalahan. Teman gue langsung telepon, bukan bikin konten di Instagram atau sosial media. Gue merasa itu cara yang benar,” lanjutnya.
Deddy pun menyoroti fenomena di mana kritik di media sosial sering kali dijadikan ajang panjat sosial (pansos) oleh sejumlah pihak.
“Gue pernah punya teman yang tiba-tiba bikin konten di Instagram untuk mengkritik gue. Gue telepon dia dan bilang, ‘Bukannya lu punya nomor gue? Kenapa lu nggak tegur gue langsung? Apa ini buat pansos?’” cerita Deddy dengan nada geram.
Di akhir videonya, Deddy menegaskan bahwa ia tetap akan berbicara dengan Gus Miftah secara pribadi jika merasa perlu.
Baginya, menjaga martabat hubungan persahabatan lebih penting daripada merespons tekanan warganet.
Sikap Deddy ini memicu perdebatan lebih lanjut di kalangan netizen. Sebagian mendukung pendekatannya yang mengedepankan privasi, sementara yang lain tetap menuntut transparansi dari figur publik seperti dirinya.