Hadir di PP. Jalaluddin Ar-Rumi Jember, Peneliti Sanad Al-Quran Nusantara Tegaskan Pentingnya Menulis

Kamis, 2 Januari 2025 - 03:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pegiat Sanad Al-Quran di Nusantara, Gus M. Abid Mu'affan saat Hadir PP. Jalaluddin Ar-Rumi, Jember (Sumber: Istimewa)

Pegiat Sanad Al-Quran di Nusantara, Gus M. Abid Mu'affan saat Hadir PP. Jalaluddin Ar-Rumi, Jember (Sumber: Istimewa)

Frensia.id –  Peneliti dan pemerhati sanad Al-Quran di Nusantara, Gus M. Abid Mu’affan tegaskan pentingnya menulis saat hadir dalam acara acara Seminar dan Ngaji Bareng di Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi, Jatisari, Jenggawah, Jember, pada Rabu, 1 Januari 2025.

Dalam acara bertajuk “Sanad Al-Qur’an di Nusantara: Peran Ulama Indonesia dalam Panggung Global”, Gus Abid menyampaikan kalimat yang menyerupai sebuah ayat Al-Quran:

“Wa Laa Tamuutunna illa Wa Antum Katibun” (Janganlah engkau mati kecuali sebagai penulis), tegasnya.

Hal tersebut didasarkan pada satu harapan besar pada santri untuk menjadi generasi Al-Quran lafdzan (secara kata atau kalimat), ma’nan (secara arti atau makna), serta ‘amalan (secara perbuatan).

Menurut pegiat sanad yang sering menyebut dirinya sebagai Santri Backpacker Nusantara itu, salah satu bentuk ‘amalan yang paling mulia adalah menulis segala hal yang berkaitan dengan Al-Quran, layaknya ia yang telah jauh berkelana dan meneliti, lalu membuat sebuah buku tentang sanad Al-Quran.

Baca Juga :  Ramadhan, Mudik Bersama Tuhan

Lebih lanjut, ia menegaskan mendalami Al-Quran dengan menulis menjadi hal yang sangat istimewa dan luar biasa, seperti dalam suatu kalimat bijak yang cukup mashur:

“Jika engkau ingin mengenal dunia, maka bacalah! Jika engkau ingin dikenal dunia, maka menulislah!” tegasnya.

Demikian juga, dapat dipahami bahwa Al-Quran dapat sampai pada masa sekarang dengan berbagai macam dialeknya, karena perjuangan para Ulama yang memperkenalkannya lewat tulisan, termasuk di dalamnya perihal sanad.

Dalam tradisi pesantren, menurutnya, ilmu sanad menjadi bagian dari agama karena berkaitan dengan sumber dari wahyu. Sedangkan wahyu berasal dari Allah. Kalau urusan sanad tidak diperhatikan, maka setiap orang bisa berbicara apa saja sekehendak hatinya.

Baca Juga :  Pandangan Plato Mengenai Swasembada

“Sanad menjadi tradisi dan ciri khas Ahlussunnah wal Jama’ah. Tradisi keilmuan golongan ini lahir dari pesantren,” ungkapnya

Sehingga dalam seminar yang berlangsung di Masjid Baitul Hikmah itu dibahas jejak sanad Al-Qur’an di Nusantara dan peran ulama Indonesia dalam menjaga serta mengembangkan warisan ilmu Al-Qur’an, di tingkat lokal hingga global.

Selain itu, juga diperkenalkan jalur transmisi sanad Al-Qur’an dari masa Nabi Muhammad hingga sampai ke ulama Nusantara dan dunia. Utamanya, peran penting ulama Indonesia dalam menjaga sanad serta memperkenalkannya kepada masyarakat.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan
Manifesto Zakat: Cinta, Kemanusiaan, dan Keadilan
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Baca Lainnya

Selasa, 15 April 2025 - 21:54 WIB

Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan

Rabu, 9 April 2025 - 07:16 WIB

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

Sabtu, 5 April 2025 - 17:32 WIB

Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Kamis, 27 Maret 2025 - 21:23 WIB

Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

TERBARU

Opinia

Meluruskan Makna Kemanusiaan

Jumat, 18 Apr 2025 - 06:34 WIB

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid: Part II

Kamis, 17 Apr 2025 - 12:29 WIB