Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak

Selasa, 2 September 2025 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak (sumber: Frensia Grafis)

Gambar Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak (sumber: Frensia Grafis)

Frensia.id – Kehadiran KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman atau yang akrab disapa Gus Firjaun pada Haul ke-44 Kiai Hamid di Pasuruan cukup mencerahkan02/09. Dalam pidatonya, ia tidak hanya mengenang sosok ulama kharismatik tersebut, tetapi juga menyinggung isu hangat yang sedang menjadi perbincangan publik, kenaikan pajak rakyat.

Gus Firjaun membuka pidatonya dengan perumpamaan sederhana. “Butuh biaya, kalau cuma 8 miliar untuk membangun gedung sipil, Pak,” ujarnya.

Ia merujuk pada realitas pembangunan yang membutuhkan dana besar. Ia kemudian membandingkannya dengan jumlah aset yang seharusnya bisa disita dari para koruptor.

Baca Juga :  Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025

“Berapa banyak yang dibawa itu oleh mereka-mereka yang kemudian dibebaskan. Ratusan, bahkan triliunan, Pak,” lanjutnya dengan nada prihatin.

Menurutnya, kerugian negara akibat korupsi sudah sangat parah. “Rusak kayak apa negara ini, kalau seperti itu,” tegasnya.

Gus Firjaun mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk mendoakan para pemimpin agar dibukakan hatinya oleh Allah SWT. Ia membayangkan, jika seluruh aset hasil korupsi itu dapat digunakan secara maksimal, banyak persoalan bangsa yang bisa teratasi.

“Andai kata yang dibawa (dikorupsi) itu semua digunakan untuk membangun. Untuk tempat-tempat pendidikan. Mulai dari Pucuk Gunung sampai di perkotaan yang butuh itu, semua selesai, Pak,” ujar Gus Firjaun penuh harap.

Baca Juga :  Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Ia menekankan bahwa semestinya pemerintah tidak perlu menaikkan pajak. Karena untuk makan saja rakyat susah.

“Rakyat itu oleh makan kangelan, Pak. Astagfirullahaladzim. Sementara yang sana dijarno,” sindirnya.

Pidato ini menjadi pesan kuat dari Gus Firjaun agar pemerintah lebih serius dalam upaya perampasan aset koruptor. Ia yakin, jika aset-aset tersebut dikelola dengan baik untuk kemakmuran rakyat, persoalan di Indonesia akan tuntas. Tidak perlu menaikkkan pajak.

“Selesai, Pak, persoalan di Indonesia ini, Pak,” pungkasnya.

Penulis : Masima

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji
Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo
Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi

Baca Lainnya

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Jumat, 26 September 2025 - 16:24 WIB

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Rabu, 17 September 2025 - 16:54 WIB

Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

Senin, 15 September 2025 - 21:17 WIB

Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Selasa, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

TERBARU

Ilustrasi Kiai dalam cover Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia 2 Karya KH. A. Aziz Masyhuri Terbitan Diva Press

Kolomiah

Kiai, Amplop dan Keikhlasan Tak Terhitung

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:59 WIB

Kolomiah

Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Jumat, 17 Okt 2025 - 15:37 WIB