Hadirkan Wartawan Profesional, Perpus UIN KHAS Gelar Forum Literasi Akademik

Gambar Hadirkan Wartawan Profesional, Perpus UIN KHAS Gelar Forum Literasi Akademik (Sumber: Grafis/Istimewa)

Frensia.id- Hadirkan Wartawan Profesional, Perpustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember menciptakan gebrakan baru. Mempertemukan mahasiswa dan wartawan profesional dalam Forum Literasi Akademik.

Acara yang berlangsung sejak 2 November 2024 ini, tak hanya menjadi ajang belajar teknis jurnalistik, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengasah kemampuan literasi di lingkungan akademik.

Forum ini diluncurkan sebagai upaya strategis untuk merangsang budaya jurnalisme kampus, yang diharapkan mampu menghidupkan kembali peran kampus sebagai penggerak informasi di tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Hafidz Hasyim, Kepala UPT Perpustakaan UIN KHAS, mengungkapkan bahwa literasi akademik memiliki peran besar dalam menghubungkan kampus dengan masyarakat luas.

“Dunia akademik saat ini dihadapkan pada tantangan besar. Informasi dari lingkungan kampus seakan semakin kehilangan pengaruhnya di mata masyarakat. Kita harus merampas kembali peran ini dengan cara mengembangkan kreativitas di bidang jurnalistik. Kepandaian menulis adalah kuncinya,” jelas Hafidz di depan para peserta forum, 2/11/2024

Menurut Hafidz, jurnalisme kampus yang kreatif dan berintegritas dapat menjadi jembatan yang menyampaikan isu-isu akademik kepada publik secara lugas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tak heran, dalam forum ini pihaknya mendatangkan dua jurnalis senior sebagai pembicara, yakni Bagus Supriadi dari Kompas.com dan Yakob Mulyono dari Detik.com.

Keduanya berbagi pengalaman lapangan yang mendalam dan memberikan pelatihan langsung seputar teknik penulisan berita, penggalian fakta, serta prinsip-prinsip dasar etika jurnalistik.

“Jangan lewatkan kesempatan ini! Kalian bisa belajar langsung dari para jurnalis yang sudah berpengalaman dan memahami dinamika dunia jurnalistik,” ujar Hafidz, mengajak para peserta untuk serius mengikuti sesi demi sesi.

Bukan hanya soal belajar menulis, kegiatan ini menjadi sarana memperkaya wawasan mahasiswa mengenai bagaimana bekerja dalam tim redaksi, cara menentukan angle berita yang menarik, serta memahami peran jurnalisme dalam mengedukasi masyarakat.

Diskusi pun semakin hidup saat para peserta diberi kesempatan untuk bertanya, menggali lebih dalam tantangan yang dihadapi para jurnalis dalam meliput berita di lapangan. Bagus Supriadi menggarisbawahi pentingnya keberanian dalam mencari kebenaran dan independensi dalam pemberitaan, sedangkan Yakob Mulyono mengingatkan akan pentingnya etika dalam setiap tulisan.

Sesi yang berlangsung intensif ini menarik antusiasme dari mahasiswa peserta, yang merupakan aktivis pilihan dari seluruh fakultas UIN KHAS.

Salah satu panitia pelaksana, M. Noer Kholis Madjid, yang juga merupakan pengurus Senat Mahasiswa (SEMA), menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. Ia juga menyatakan bahwa kegiatan ini disambut hangat oleh banyak mahasiswa.

“Kami, dari Senat Mahasiswa, sangat mendukung kegiatan ini. Kami bahkan turut mendorong aktivis intra dan ekstra kampus untuk bergabung. Alhamdulillah, banyak yang antusias. Ini bukan hanya pelatihan menulis, tapi juga ajang memperluas wawasan,” ujar Madjid dengan senyum bangga, 03/11/2024.

Forum Literasi Akademik ini juga sangat istimewa, karena dihadiri Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno. Ia juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh pada niat UPT Perpus UIN KHAS.

Sugeng menegaskan bahwa menghidupkan budaya jurnalisme di kalangan akademik merupakan investasi penting untuk mencetak generasi muda yang kritis, memiliki pemikiran terbuka, dan peduli terhadap informasi yang kredibel.

“Apa yang dilakukan UIN KHAS ini merupakan langkah penting. Jurnalisme kampus bukan sekadar latihan menulis, tapi juga latihan untuk berpikir kritis dan menganalisis fakta,” tandas Sugeng saat menyapa para peserta.

Dengan hadirnya forum ini, diharapkan kampus UIN KHAS dapat mencetak jurnalis kampus yang tidak hanya tajam dalam menulis, tetapi juga membawa semangat integritas dan independensi dalam setiap berita yang disampaikan.

Forum ini menjadi momentum penting untuk mendorong mahasiswa menghidupkan budaya literasi di kampus, menjadikan mereka jurnalis kampus yang kritis dan siap memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas.