Hanya Buat Culas, Kritik Abdul Mu’ti Terhadap Perkembangan AI

Thursday, 12 June 2025 - 20:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Hanya Buat Culas, Kritik Abdul Mu'ti Terhadap Perkembangan AI (Sumber: UNNES Official)

Gambar Hanya Buat Culas, Kritik Abdul Mu'ti Terhadap Perkembangan AI (Sumber: UNNES Official)

Frensia.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, kembali menggemparkan wacana publik dengan pernyataan tajamnya terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam sebuah acara di UNNES (Universitas Negeri Semarang), Mu’ti menyebut bahwa AI saat ini tidak membuat manusia makin cerdas, melainkan makin culas, 09/06.

“Penggunaan teknologi digital, termasuk AI, justru membuat manusia kehilangan akal sehat. Bukannya menjadi lebih bijak, justru makin licik,” tegas Mu’ti.

Ia mengutip buku World Without Mind karya Franklin Foer yang menggambarkan dunia yang kian kosong dari nalar dan kebijaksanaan akibat dominasi teknologi.

Mu’ti melihat bahwa AI—alih-alih mendorong manusia menjadi inovatif dan kritis—malah memperkuat kecenderungan negatif seperti penyebaran hoaks, manipulasi informasi, hingga kecanduan terhadap konten viral yang dangkal.

Baca Juga :  Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte

Ia menyebut fenomena ini sebagai “matinya akal sehat”.

Lebih lanjut, Mu’ti mengutip dua istilah penting yang menurutnya menggambarkan krisis akibat perkembangan digital saat ini. Pertama adalah “virality virus”—virus viralitas—yang menciptakan obsesi pada keterkenalan instan.

Banyak orang, kata Mu’ti, kini lebih mementingkan viralitas daripada kualitas. Mereka rela menyebar konten tanpa pikir panjang, asalkan bisa dikenal.

Kedua, ia mengutip Jean Twenge yang menyebut fenomena “narcissism epidemic” atau epidemi narsisme.

Baca Juga :  Viral Warga Jember Lintasi Area Pemakaman dengan Sepeda Motor

Menurut Mu’ti, inilah yang terjadi saat orang terus-menerus mengunggah kehidupannya secara berlebihan ke media sosial.

“Dikit-dikit upload, dikit-dikit update. Ini bukan ekspresi diri yang sehat, tapi bentuk narsisme digital yang makin merajalela,” ujarnya.

Dalam konteks pendidikan, Mu’ti mengingatkan bahwa AI seharusnya digunakan untuk mendorong proses berpikir, bukan menggantikan akal budi.

Ia mengkritik tren siswa dan guru yang mulai terlalu bergantung pada mesin dalam mencari jawaban.

“AI bisa jadi alat bantu, tapi bukan pengganti nalar. Kalau semua diserahkan ke AI, yang mati duluan justru akal sehat kita,” tambahnya.

Penulis : Mashur Imam

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama
​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember
Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte
Langkah Kolaborasi Indonesia Gandeng BRI Hidupkan Semangat Membaca di Maluku Tengah
Direktur Pascasarjana UNIIB Banyuwangi Kaji Peranan Alumni UIN KHAS Jember di Masyarakat, Ini Hasilnya!
Kantin UIN KHAS Jember Diteliti, Ini Rekomendasi Jitu agar Lebih Profesional

Baca Lainnya

Sunday, 7 December 2025 - 22:23 WIB

Review Film Dokumenter KH Achmad Siddiq, Telaah Kiprah Perjuangan dan Pemikir Moderasi Beragama

Sunday, 7 December 2025 - 21:01 WIB

​Kampung Kerapu Situbondo Luar Biasa! Dosen Syari’ah UIN KHAS: Bukti Sarjana Hukum Serbabisa

Sunday, 7 December 2025 - 20:06 WIB

Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

Wednesday, 3 December 2025 - 22:43 WIB

Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember

Wednesday, 3 December 2025 - 12:12 WIB

Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte

TERBARU