Hari Badak Sedunia: Tapi Bukan Tentang Season Mobile Legends

Hari Badak Sedunia
Ilustrasi Hari Badak Sedunia (Sumber: rhino.org)

Frensia.idHari Badak Sedunia, dikenal oleh kalangan Millenial, Gen Z atau remaja penggemar gim sebagai hari saat Moonton mengakhiri Season dalam gim Mobile Legends.

Pada 21 September 2024, season dalam Mobile Legends telah berganti dari Season 33 menjadi Season 34, otomatis Tier atau Rank semua pemain yang mencapai tier tinggi akan kembali menjadi ke tier Epic.

Tier Epic divisualisasikan dengan gambar Badak. Jadilah, 21 September kemarin ramai disebut dengan Hari Badak Sedunia.

Namun, tahukah kalian? Hari Badak Sedunia yang sebenarnya.

Setiap tahun pada tanggal 22 September, dunia memperingati Hari Badak Internasional sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang keberadaan badak yang terancam punah.

Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan pentingnya melindungi lima spesies badak yang ada di dunia: badak putih, badak hitam, badak India, badak Jawa, dan badak Sumatera.

Dalam penelitian Haerudin R. Sadjudin, Mochammad Syamsudin, dan Widodo Sukohadi Ramono yang berjudul, “Status Kritis Dua Jenis Badak di Indonesia” disebutkan bahwa menurut IUCN (International Union of Conservation of Nature and Natural Resources) semua jenis badak di dunia, termasuk badak Jawa dan Sumatera, berada dalam kategori terancam punah (Critical Endangered Species)

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Al-Kauniyah Jurnal Biologi Volume 6 Nomor 1 pada April 2013 itu, diungkap bahwa Indonesia memiliki dua jenis badak, yaitu badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Pada lebih dari 10 tahun lalu, saat penelitian dilakukan kedua jenis ini tidak lagi memiliki penyebaran yang luas dan populasinya terus menurun dan terancam punah dengan total populasi badak Jawa dan Sumatera yang diperkirakan kurang dari 150 individu di seluruh Indonesia.

Mereka merinci kedua jenis populasi Badak yang Indonesia sebagai berikut:

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus):

Populasi di Ujung Kulon diperkirakan sekitar 31 individu (data dari WWF, 2011). Sebelumnya, pada tahun 2009, jumlah badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) diperkirakan antara 42-54 individu.

Data dari tahun 2011 menunjukkan adanya 35 individu yang teridentifikasi, terdiri dari 22 jantan dan 13 betina.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis):

  • Di Taman Nasional Way Kambas, diperkirakan ada sekitar 30 individu.
  • Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, diperkirakan ada sekitar 50 individu.
  • Di Kawasan Ekosistem Leuser, diperkirakan ada kurang dari 50 individu.
  • Di Lembah Mamas, hasil dari “camera trap” menunjukkan hanya ada sekitar 27 individu.

Penyebab utama ancaman serius tersebut ialah kedua jenis badak tersebut dari kehilangan habitat akibat konversi lahan, perburuan liar untuk diambil culanya, dan isolasi genetik.