Hingga Ada Pelecehan Seksual, Kasus Perundungan PPDS Keterlaluan

Rabu, 4 September 2024 - 01:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Hingga Ada Pelecehan Seksual, Kasus Perundungan PPDS Keterlaluan (Ilustrasi/Frensia)

Gambar Hingga Ada Pelecehan Seksual, Kasus Perundungan PPDS Keterlaluan (Ilustrasi/Frensia)

Frensia.id- Hingga diduga ada pelecehan seksual dalam kasus perundungan pada program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau dokter residen. Hal disampaikan oleh Menteri Kesehatan langsung.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengkonfirmasi adanya berbagai bentuk perundungan yang terjadi dalam PPDS, atau yang sering dikenal dengan dokter residen. Menurut catatannya, para peserta program ini menghadapi berbagai macam bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual dan pemerasan.

Kondisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam lingkungan pendidikan kedokteran. Para calon dokter harus berhadapan dengan perlakuan yang tidak hanya merendahkan tetapi juga menekan mental dan kesejahteraan mereka.

Perundungan ini memerlukan perhatian segera untuk memastikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para dokter residen.

“”Perundungan ini sudah keterlaluan dan itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental, kemudian ada seksual harassment juga, diminta uang juga iya,” Ungkapnya pada pewartaw di Rumah Sakit Ngoerah Denpasar. 2/09/2024.

Baca Juga :  Uji Coba Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember Dilakukan Per-Hari ini

Budi menegaskan bahwa perilaku perundungan yang telah lama mengakar di lingkungan pendidikan kedokteran tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Ia manyampaikan bahwa alasan untuk “membentuk karakter mental yang kuat” bagi para dokter tidak dapat dijadikan pembenaran bagi tindakan yang merendahkan martabat dan menghancurkan kepercayaan diri peserta didik.

“”TNI-Polri juga kurang tangguh apa ya? Pilot juga fisik harus tangguh, dan mereka bisa dilatih tanpa perundungan. Jadi tidak benar bahwa perundungan itu dipakai sebagai alasan untuk menciptakan tenaga-tenaga yang tangguh,” tambahnya

Menurut Budi, profesi lain seperti kepolisian, TNI, dan pilot juga menekankan pembentukan mental yang tangguh, namun prosesnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih beretika dan tanpa melibatkan perundungan.

Budi menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, di mana pengembangan mental dilakukan dengan cara yang konstruktif, bukan dengan intimidasi atau kekerasan. Ia menyerukan perubahan budaya di institusi pendidikan kedokteran, di mana para calon dokter dapat tumbuh dan berkembang tanpa harus menghadapi kekerasan fisik maupun mental.

Baca Juga :  Bupati Jember Apresiasi Usulan Raperda DPRD Jember

Baginya, sistem pendidikan profesi harus berfokus pada pemberdayaan dan membangun ketahanan mental melalui dukungan positif, bukan melalui praktik yang merugikan kesejahteraan psikologis para dokter residen.

Ia juga mengungkap bahwa praktik perundungan dalam PPDS telah berlangsung selama puluhan tahun. Tradisi buruk ini terus bertahan dan semakin mengakar karena kurangnya komitmen dari para pemangku kepentingan untuk menangani masalah ini dengan serius dan menyelesaikannya hingga tuntas.

“Menurut saya ini sudah keterlaluan lah dan sudah saatnya praktik-praktik seperti ini tidak ada lagi di dunia pendidikan apalagi di spesial”, ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, kasus ini menguat ke publik sejak adanya kasus mahasiswanya meninggal secara misterius. Diduga ia bunuh diri karena kelakuan seniornya. Hal ini yang membuat PPDS mendapatkan atensi dari sejumlah pihak.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Jember Lakukan Evaluasi Menyeluruh Pasca Porprov ke-IX Jatim
DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup
Uji Coba Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember Dilakukan Per-Hari ini
Prestasi Akademik menjadi Penilaian Utama, Ketua DPRD Jember Apresiasi Pelaksanaan SPMB SMA-SMKN 2025/2026
Sering Macet, Komisi C Berencana Lakukan Penutupan Simpang Empat Argopuro
Komisi C DPRD Jember Desak Kajian Ulang Penutupan Jalan Gumitir
Pemisahan Pemilu 2029: Jalan Tengah Demokrasi atau Tantangan Baru?
Berkunjung ke Puskesmas Silo, Bupati Jember Beri Bantuan dan Motivasi ke Pasien
Tag :

Baca Lainnya

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:55 WIB

Jember Lakukan Evaluasi Menyeluruh Pasca Porprov ke-IX Jatim

Jumat, 4 Juli 2025 - 18:53 WIB

Uji Coba Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember Dilakukan Per-Hari ini

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:00 WIB

Prestasi Akademik menjadi Penilaian Utama, Ketua DPRD Jember Apresiasi Pelaksanaan SPMB SMA-SMKN 2025/2026

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:48 WIB

Sering Macet, Komisi C Berencana Lakukan Penutupan Simpang Empat Argopuro

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:17 WIB

Komisi C DPRD Jember Desak Kajian Ulang Penutupan Jalan Gumitir

TERBARU

Perempuan Polos dan Politik (Ilustrasi: Arif)

Kolomiah

Perempuan Polos dan Politik

Senin, 14 Jul 2025 - 14:07 WIB

Owner Balad Group, Khalilur R Abdullah Sahlawy (kanan) (Sumber foto: istimewa)

Opinia

Menjinakkan Keliaran

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:54 WIB

Kepala Dispora Jember, Edy Budi Susilo saat diwawancarai (Sumber foto: Sigit)

Politia

Jember Lakukan Evaluasi Menyeluruh Pasca Porprov ke-IX Jatim

Kamis, 10 Jul 2025 - 11:55 WIB