Ini Saran Ahli Gizi Dari Harvard, Agar Otak Tetap Bahagia dan Tajam

Sabtu, 3 Februari 2024 - 20:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber; Pizabay

Ilustrasi, Sumber; Pizabay

Frensia.id- Para Frensi yang budiman! dalam menjalani hidup di dunia ini, pasti menghadapi masalah. Sehingga, perlu pemikiran yang stabil dan tetap fokus. Ini alasan kondisi otak perlu dijaga maksimal.

Dr. Uma Naidoo sebagaimana dirilis dalam CNBC, mengaku telah banyak meneliti tentang banyak aspek kesehatan fisik yang terpengaruh oleh kecemasan, termasuk kekebalan, peradangan, pola makan, dan metabolisme.

Ia yang merupakan dokter Gizi menjelaskan bahwa makanan dan nutrisi adalah alat yang sangat bermanfaat untuk mengurangi kecemasan, meningkatkan fokus, dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Secara garis besar sarannya, agar para frensi bisa menjaga kondisi otak adalah sebagaimana berikut ini;

  • Makan yang Bahan-bahan Alami

Ia menjelaskan bahwa bahan-bahan makanan dikonsumsi belum diproses atau seminimal mungkin diproses. Misalnya, biji-bijian, sayuran, buah beri, dan polong-polongan yang belum diolah. Semua penuh dengan serat, yang sangat penting untuk kesehatan usus.

Tubuh Anda juga lebih lama memproses karbohidrat kompleks dari sayuran. Aritnya, mengonsumsinya dapat membantu mencegah kenaikan gula darah. Kecemasan dapat dicegah dengan menjaga metabolisme yang sehat.

  • Konsumsi bahan makanan yang beragam

Mulai bayam dan brokoli hijau tua hingga wortel serta paprika, berbagai varian bahan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk fungsi otak yang baik dan pikiran tenang. Namun, ini lebih dari sekedar buah dan sayuran.

Baca Juga :  Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat

Rempah-rempah dan herbal seperti kunyit, lada hitam, kemangi, rosemary, dan kunyit,  juga memberikan warna, rasa, dan berfungsi anti-kecemasan pada otak kita.

Semua itu membentuk zat kompleks yang disebut bioaktif. Misalnya, bioaktif kunyit, kurkumin, dapat membantu mengatasi peradangan dan kolesterol tinggi.

  • Menguatkan Mikronutrisi

Mikronutrien penting untuk dapat membantu mengurangi kecemasan. Beberapa di antaranya, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E, serta mineral seperti kalsium, magnesium, zat besi, dan lain sebagainya.

Salah satu jenis kekurangan nutrisi yang paling umum adalah kekurangan zat besi. Sebagai akibatnya, salah satu makanan favorit saya adalah coklat hitam alami yang lebih banyak dan sepotong jeruk atau jeruk clementine.

Meskipun kakao mengandung zat besi, karena berasal dari tumbuhan. Namun akan membuat vitamin C secara baik diserap tubuh. Untuk alasan ini, yang demikian merupakan kombinasi yang sangat kuat.

Otak kita dapat dilindungi dari penurunan jangka panjang berkat sifat antioksidan dan anti-inflamasi beberapa mikronutrien. Selain itu, hal tersebut juga berkontribusi pada pembuatan dan pengaturan bahan kimia yang memengaruhi suasana hati, seperti dopamin dan serotonin.

  • Pertimbangkan Asupan Lemak Sehat
Baca Juga :  Dosen Universitas Al-Falah As-Sunniyah Temukan Teori Motivasi Profetik-Humanistik

60% otak kita terdiri dari lemak. Sehingga, memiliki pasokan lemak sehat dan konsisten merupakan komponen penting dalam menjaga otak. Tentunya agar tetap sehat dan tidak mengalami kecemasan.

Bisa saja dengan mengkonsumsi Minyak zaitun dan alpukat. Keduanya dapat meningkatkan metabolisme dan kesehatan usus serta bersifat anti inflamasi.

  • Hindari Makanan yang Meningkatkan Gula Darah

Makanan dengan indeks glikemik tinggi (GI) mempengaruhi kadar glukosa darah kita dengan cepat. Oleh karena itu, karbohidrat dengan GI tinggi seperti tepung terigu olahan, nasi putih, dan pati lainnya dapat meningkatkan gula darah.

Artinya, terjadi peningkatan energi yang diikuti dengan penurunan. Yang demikian akan melahirkan kecemasan yang terjadi karena siklus boom-and-bust ini.

Lebih kita perlu Gula alami yang berasal dari buah-buahan dan sayuran. Hal demikian lebih baik dari pada gula tambahan dalam makanan dengan GI tinggi. Biasanya, memiliki sedikit atau bahkan tidak ada manfaat nutrisi.

  • Jaga Konsistensi dan Keseimbangan

Terakhir, pilih makanan sehat yang sesuai dengan profil rasa dan gaya makan untuk membuat rencana nutrisi yang tepat. Caranya, dengarkan kebutuhan tubuh kita. Jika merasa gelisah, marah, lapar, atau sedih saat makan makanan tertentu, cobalah menjauhinya. Itu mungkin tidak baik untuk kita.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer
Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi
Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat
Dituding Adanya Pungutan Pada Sekolah di Jember, Begini Tanggapan MKKS SMK Swasta Kabupaten Jember
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan
Dibarengi Prof. Babun Soeharto, Mantan Menpora Sebut Stadion Bola UIN KHAS Rumputnya Bagus

Baca Lainnya

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Jumat, 21 Maret 2025 - 11:12 WIB

Apa Peranan Tentara Apabila Tidak Ada Perang? Begini Penjelasan Pakar Politik Militer

Selasa, 18 Maret 2025 - 00:31 WIB

Akademisi Jadi Budak Politisi: Hilangnya Marwah Perguruan Tinggi

Senin, 17 Maret 2025 - 07:00 WIB

Marak Pasien Kesulitan Berobat Gratis di Jember, Wabup Djoko Susanto: Bagaimanapun Keadaannya, Tugas Pemerintah Daerah Adalah Memperhatikan Kesejahteraan Masyarakat

TERBARU

pandangan Plato mengenai swasembada

Educatia

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Senin, 24 Mar 2025 - 20:45 WIB