Isra’ Mi’raj itu Bisa Masuk Akal, Begini Kata Peneliti..!

Ilustrasi; Sumber Pixabay

Frensia.Id- Isro’ Mi’roj merupakan peristiwa magis Nabi Muhammad SAW. Namun ada cafa bagaimana memahaminya dengan lebih alamiah dan rasional. Caranya salah satunya adalah memahami lebih baik konteks kejadian dari cerita atau kisah isra’ mi’raj itu sendiri. dimana

Sebagian para penafsir, oleh beberapa peneliti dianggap terjebak dalam alur penceritaan yang tidak alamiah dan tidak rasional. Dengan metode deskriptik-analitik, Salah satu peneliti bernama Lu’luil Maknun, pada tahun 2021 berusaha melakukan hal tersebut.

Ia membaca isra mi‟raj secara hermeneutika. Salah satunya dengan menghadirkan kembali gagasan Paul Ricour.

Bacaan Lainnya

Dalam prosesnya ia melakukan beberapa tahapan yakni pertama, proses semantik berupa analisis kebahasaan ayat-ayat seputar kisah isra‟ mi‟raj. Kedua, melakukan refleksi pada penggalian perkembangan cerita dari penceritaan pertama pewahyuan sampai pemaknaan oleh para penafsir. Terakhir, ketiga,  tahap eksistensial. Ia melakukan peleburan antara makna teks dengan pemaknaan pembaca sesuai dengan horison pembaca.

Hasil temuan penelitiannya menegaskan bahwa pada level eksistensial, dalam konteks modern, isra’ mi’raj memiliki makna yang lebih rasional. Baginya, peristiwa isra’ mi’raj terjadi setelah tahun kesedihan ini. Makna makna metaforiknya, peristiwa tersebut adalah penghiburan. Jadi tujuannya untuk mengembirakan Nabi. Selanjutnya, kisah isra’ mi’raj menjadi menjadi simbol agar hambah taat pada Tuhannya.Salah satunya perintah sholat, Diperintahkan saat peristiwa ini, agar  dapat dipentingkan.

Targetnya, sholat dapat mencegah kemungkaran dalam diri manusia. “Agar sholat dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap setiap perbuatan manusia dalam kehidupan individu maupun sosial”, tulisnya pada penelitinya sebagaimana diterbitkan dalam Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.