Isra’ Mi’raj Tidak Hanya Terjadi Sekali Tapi Berkali-Kali, Benarkah?

Frensia.id –Para ulama juga berbeda pendapat mengenai apakah Isra’ Mi’raj dilakukan hanya satu kali atau berulang-ulang.  Terdapat kalangan yang berpendapat “dua kali” saat sadar dan bermimpi.  Ada  yang mengatakan “dua kali” sebelum  dan sesudah turunnya wahyu. Dan ada pula kalangan yang berpendapat “tiga kali”, sekali sebelum turunnya wahyu dan dua kali sesudahnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa Isra’ Mi’raj terjadi sebanyak 30 kali. Hal ini disebabkan adanya narasi yang kurang jelas dalam riwayat Syariq bin Abdilla al-Qadhi.

Namun metode seperti ini hanya digunakan oleh para ahli hadis yang tidak yakin, dan pendapat yang benar dari para ulama hadis adalah bahwa Isra’ Mi’raj hanya dilakukan satu kali di Mekkah setelah diutusnya Nabi, yaitu satu tahun atau satu tahun dua bulan sebelum Hijrah. Ibnu ‘Abdil Bar mengatakan bahwa hal itu terjadi.

Imam ibnul Qayyim menegaskan “pendapat yang bisa diterima dan benar dari ulama hadis ialah Isra’ Mi’raj hanya terjadi satu kali saja di Makkah pasca diutusnya Nabi Muhammad saw. Sungguh mengherankan pendapat sebagian kalangan yang mengatakan bahwa hal itu terjadi berkali-kali.

Menurutnya Bagaimana mungkin mereka menganggap bahwa pada setiap kali diwajibkan pada Nabi saw lima puluh kali shalat kemudian Nabi saw mondar-mandir antara Rabbnya dan Musa as sehingga menjadi lima kali dalam sehari, kemudian Allah berfirman, ‘Aku telah tetapkan kewajiban-Ku dan telah diringankan untuk hamba-Ku’, lalu setelah itu diulang lagi pada kali kedua yang asalnya lima puluh kali kemudian dihapus sepuluh-sepuluh.

Imam ibnul Qayyim menambhkan para ulama pakar telah menyalahkan Syarik dalam lafal-lafal hadits isra’ riwayatnya. Imam Muslim meriwayatkan yang shahih darinya lalu mengatakan, ‘Dia mengedepankan dan mengakhirkan, menambah dan mengurangi, lalu beliau tidak memaparkan haditsnya. Sungguh bijak perbuatan beliau”