Jarang Diketahui! Inilah Strategi Perpusnas Untuk Meningkatkan Budaya Membaca Masyarakat Indonesia, Setiap Tahun Semakin Meningkat Loh

Ilustrasi gambar dari Pixabay by admin 51581

Frensia.id – Budaya membaya masyarakat Indonesia memang terbilang cukup rendah apabila dibandingkan dengan negara ternama di Eropa. Kendati demikian, budaya baca masyarakat Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Data yang dikeluarkan UNESCO pada tahun 2020, budaya baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 dari jumlah penduduk. Sesuai data ini, hanya ada 1 orang dari jumalh 1000 orang masyarakat Indonesia yang mempunyai minat membaca buku.

Data yang dkeluarkan UNESCO ini seolah memberitahukan pada dunia, bahwa sumberdaya manusia masyarakat Indonesia masuk kategori rendah. Berbeda dengan UNESCO, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mempunyai data yang berbeda.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data tahun 2022 Perpusnas menyebutkan bahwa, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia berkisar 63,9 poin. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 7,4% dibandingkan tahun 2021, yang hanya menyentuh 59,52 poin.

Pada tahun 2021, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia hanya masuk kategori sedang. Akan tetapi pada tahun 2022, budaya membaca masyarakat Indonesia naik berganti pada kategori tinggi. Artinya, setiap tahun budaya membaca mengalami keinakan tingkat kegemaran membaca.

Survei untuk memperoleh data yang dilakukan Perpusnas terhadap tingkat kegemaran membaca di Indonesia dilakukan pada 11.158 reponden yang tersebar di 102 masing-masing kabupaten atupun Kota. Adapun kalkulasi TGM didasarkan pada lima aspek, baik dari aspek frekuensi membaca per minggu, hingga durasi akses internet untuk bahan bacaan.

Selain itu, Perpustakaan Nasional mempunyai strategi baru untuk meningkatkan TGM masyarakat, hal ini sebagaimana dirilis di laman resminya.

Perpusnas akan membuat program gerakan Indonesia membaca yang akan digelorakan di daerah-daerah. dari program ini Perpusnas berharap tingat kegemaran membaca masyarakat akan meningkat secara drastis.

Selain itu, Perpusnas mewacanakan untuk membentuk 10.000 perpustakaan baru di desa-desa. Sehingga dari perpus ini masyarakat akan didorong dan terdorong untuk lebih aktif membaca dan mengadakan kegiatan lainnya yang berbau literasi.