KH Musleh Adnan, Sebut Pesantren Nurul Jadid Tak Hanya Lahirkan Pejabat

Minggu, 2 Februari 2025 - 02:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar KH Musleh Adnan, Sebut Pesantren Nurul Jadid Tak Hanya Lahirkan Pejabat (tanggakapan layar Laman Resmi Pesantren Nurul Jedid Youtube)

Gambar KH Musleh Adnan, Sebut Pesantren Nurul Jadid Tak Hanya Lahirkan Pejabat (tanggakapan layar Laman Resmi Pesantren Nurul Jedid Youtube)

Frensia.id – KH Musleh Adnan menegaskan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya melahirkan pejabat, tetapi juga mencetak lulusan yang ahli dalam bidang agama, terutama dalam penguasaan kitab kuning. Pernyataan ini ia sampaikan saat mengisi acara Haul Masyayikh dan Harlah ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid, 26/01/2025.

KH Musleh Adnan, penceramah asal Pamekasan yang dikenal humoris, merupakan salah satu alumni pesantren tersebut. Dalam ceramahnya, ia menyoroti bahwa Pesantren Nurul Jadid memiliki sistem pendidikan yang beragam, sehingga lulusannya tidak hanya berkiprah di dunia politik, tetapi juga menjadi pendakwah dan ulama yang berpengaruh di masyarakat.

Ia mencontohkan dirinya sendiri sebagai salah satu lulusan yang kini aktif berdakwah di berbagai daerah.

Ia juga menyinggung berbagai program pendidikan yang ada di Pesantren Nurul Jadid, termasuk program Madrasah Aliyah Khusus (MAK), yang dulu dikenal sebagai MAPK.

Program ini, menurutnya, telah banyak melahirkan tokoh agama yang memiliki pemahaman mendalam tentang hadis, akhlak, dan ilmu keislaman.

Baca Juga :  Seru! Menjelang Buka Puasa Ramadan, Jalanan Padat Akibat Masyarakat War Takjil

Beberapa nama yang ia sebut dalam ceramahnya antara lain Muhaimin Kamal yang kini berada di Kudus dan Khaironi Hidayat yang menjabat sebagai Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi.

KH Musleh juga menceritakan pengalaman masa belajarnya di pesantren tersebut, termasuk saat menghadapi ujian lisan yang dinilai langsung oleh para kiai. Salah satu yang paling berkesan baginya adalah pengajaran dari KH Abdul Haq Zaini, ayahanda Wakil Bupati Probolinggo.

Menurutnya, KH Abdul Haq Zaini memiliki metode pengajaran yang tegas, salah satunya dengan memberikan peringatan keras agar santri tidak menyontek dalam ujian.

“Yang paling hebat, tapi paling kami takuti adalah, abahnya, Wakil Bupati Probolinggo (KH Abdul Haq Zaini). Ngajar hadis Jawahirul Bukhari, ketika itu beliau nulis, ada suruhan dari beliau di perintah,
ini sampaikan di kelas ini, “Jangan menyontek!”,” kenangnya.

Dalam gaya khasnya yang humoris, KH Musleh Adnan menyebut bahwa keberhasilan pesantren dalam melahirkan tokoh agama merupakan sebuah ‘kecelakaan’ yang membahagiakan.

Baca Juga :  Di Akhir Zaman, Beragama Butuh Uang

Ia menyindir bahwa di antara ribuan santri yang menempuh pendidikan di Pesantren Nurul Jadid, sekitar 300 santri mengalami ‘kecelakaan’ dalam arti positif, yaitu menjadi ulama dan pendakwah.

“Akhirnya, dari sekian ribu santri, ada sekitar 300 yang ‘kecelakaan’ dari program ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia menutup ceramahnya dengan harapan bahwa meskipun banyak santri yang ‘kecelakaan’ dalam arti menjadi ulama dan pendakwah, mereka tetap mendapatkan berkah dari para kiai dan mampu membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Menurutnya, Pesantren Nurul Jadid akan terus berkontribusi bagi bangsa, baik melalui lulusan yang menjadi pejabat maupun mereka yang berdedikasi di bidang keagamaan.

“akhirnya pondok ini, bukan hanya menjadi orang-orang di pejabat-pejabat tertentu, tapi ada orang yang bisa ngurusi di masyarakat di bawah, yang bagian kecelakaan-kecelakaan ini. Semoga walaupun kecelakaan,dapat berokahnya para Kyai.,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan
Manifesto Zakat: Cinta, Kemanusiaan, dan Keadilan
Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan
Ramadhan dan Kita yang Sibuk Sendiri
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan
Bikin Haru, Jawaban Nyai Sinta Ketika Ditanya Tentang Kebiasaan Buka Puasa Gus Dur

Baca Lainnya

Rabu, 9 April 2025 - 07:16 WIB

Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?

Selasa, 1 April 2025 - 08:23 WIB

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Kamis, 27 Maret 2025 - 21:23 WIB

Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

Selasa, 25 Maret 2025 - 15:26 WIB

Manifesto Zakat: Cinta, Kemanusiaan, dan Keadilan

Selasa, 18 Maret 2025 - 18:52 WIB

Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB