KH Said Aqil Sirajd Tak Sehebat Gus Dur, Kalah Hadapi Cawe-cawe Jokowi di NU

Thursday, 3 April 2025 - 01:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar KH Said Aqil Sirajd Tak Sehebat Gus Dur, Kalah Hadapi Cawe-cawe Jokowi di NU (Sumber: Tangkapan Layar akun YT Akbar Faizal Uncensored)

Gambar KH Said Aqil Sirajd Tak Sehebat Gus Dur, Kalah Hadapi Cawe-cawe Jokowi di NU (Sumber: Tangkapan Layar akun YT Akbar Faizal Uncensored)

Frensia.id – KH Said Aqil Sirajd mengakui bahwa dirinya tidak sehebat Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Salah satu alasan yang disampaikan oleh Said Aqil adalah kekalahannya dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung pada 2021.

Muktamar NU yang berlangsung pada 22-23 Desember 2021 menjadi ajang ketiga bagi Said Aqil untuk bertarung memperebutkan posisi Ketua Umum PBNU, setelah dua periode sebelumnya menjabat.

Namun, meskipun sudah memiliki pengalaman, Said Aqil gagal memperpanjang masa jabatannya setelah kalah dalam pemilihan suara dari Gus Yahya, yang merupakan kandidat pesaing utama.

Dalam proses pemilihan yang diwarnai dengan protes dari beberapa peserta muktamar, Said Aqil akhirnya harus menerima kenyataan pahit.

Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa Said Aqil memperoleh 210 suara dari total 548 suara yang ada dalam putaran kedua, sementara Gus Yahya berhasil meraih 337 suara.

Hasil ini memutuskan Said Aqil untuk tidak melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PBNU.

Namun, sebuah fakta mengejutkan terungkap dalam sebuah wawancara dengan Akbar Faizal Uncensored (AFU) pada edisi spesial Lebaran, 31/03/2025.

KH Said Aqil mengungkapkan bahwa kekalahannya di Muktamar NU tersebut disebabkan oleh campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga :  Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU

Ia mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak mendukung niatnya untuk terpilih kembali sebagai Ketua Umum PBNU, dan hal itu membuatnya kalah dalam pemilihan tersebut.

“Walah hasil Pak Jokowi tidak senang saya kalau saya ingin terpilih lagi di NU. Maka di Lampung semua itu ya diatur sehingga saya harus kalah,” ujarnya.

Said Aqil juga menambahkan bahwa dirinya tidak merasa sebesar Gus Dur dalam hal pengaruh dan keberanian menghadapi tekanan.

Ia menyebutkan bahwa Gus Dur pada Muktamar NU di Cipasum pada 1994 juga menghadapi ancaman besar dari kekuasaan Orde Baru, yang waktu itu dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Saat itu, meskipun Gus Dur mendapat tekanan keras, ia tetap teguh dengan pendiriannya, bahkan dihalangi untuk naik ke panggung dalam acara pembukaan muktamar dan diberi perlakuan tidak menyenangkan lainnya.

“Saya tidak sebesar Gus Dur. Gus Dur waktu Muktamar Cipasum tahun 1994 juga ada gitu kan Pak Harto. Jangan sampai Gus Dur jadi. Dengan segala kekuatan, dengan segala saran. Ketika pembukaan naik di panggung mukul beduk Pak Harto mukul beduk. Gus Dur tidak dipersilakan ikut naik. Ketika selesai pembukaan minum teh di tempat istirahat. Gus Dur mau bergabung gak boleh. Koran yang mendukung Gustur tidak boleh masuk ke Tasik Malaya. Tapi yang menjelakkan Gustur masuk. Pelita waktu itu. Sampai segitunya lah. Ancaman dan tekanan. Tapi Gus Dur kuat,” jelas KH Said Aqil.

Baca Juga :  Gus Fawait akan Naikkan Anggaran UHC untuk Perangi AKI-AKB dan Stunting

Meskipun merasa tidak sekuat Gus Dur, Said Aqil tetap menegaskan bahwa orang yang mempermainkan Nahdlatul Ulama (NU) akan mendapat balasan dari Tuhan.

Meskipun ia mengakui bahwa tidak semua perkataan atau ancaman yang diterimanya bersifat logis, ia tetap percaya bahwa Allah tidak akan membiarkan orang yang mempermainkan NU.

“Orang yang mempermainkan Nahdlatul Ulama. Insya Allah ada balasannya. Tapi ini gak logis sih. Bukan perkataan yang logis. Tapi orang yang mempermainkan Nahdlatul Ulama. Allah tidak akan membiarkan,” tambahnya.

Dengan pernyataan ini, Said Aqil menunjukkan bahwa meskipun ia kalah dalam pemilihan di Muktamar NU 2021, ia tetap memiliki keyakinan bahwa perjuangan untuk NU dan umat Islam akan terus berlanjut, dan keadilan pada akhirnya akan datang.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU
Gus Fawait Genjot Sektor Pertanian Jember, Anggaran 2025 Pecahkan Rekor 4 Dekade!
Bupati Fawait Turun Langsung Tinjau Lokasi Perumahan Terendam Banjir
Gus Fawait Minta Organisasi Mitra Pemerintah Tak Hanya Gelar Acara Seremoni
Temui Guru Ngaji, Gus Fawait Pastikan Insentif Guru Ngaji Berjalan Lancar
Pemkab Jember Siapkan Layanan Homecare untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan Para Lansia dan Penyandang Disabilitas
Gus Fawait akan Naikkan Anggaran UHC untuk Perangi AKI-AKB dan Stunting
Pemkab Jember Salurkan Becak Listrik untuk Pengayuh Lansia

Baca Lainnya

Thursday, 25 December 2025 - 21:05 WIB

Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU

Monday, 22 December 2025 - 18:15 WIB

Gus Fawait Genjot Sektor Pertanian Jember, Anggaran 2025 Pecahkan Rekor 4 Dekade!

Tuesday, 16 December 2025 - 02:32 WIB

Bupati Fawait Turun Langsung Tinjau Lokasi Perumahan Terendam Banjir

Tuesday, 16 December 2025 - 00:43 WIB

Gus Fawait Minta Organisasi Mitra Pemerintah Tak Hanya Gelar Acara Seremoni

Sunday, 14 December 2025 - 15:36 WIB

Temui Guru Ngaji, Gus Fawait Pastikan Insentif Guru Ngaji Berjalan Lancar

TERBARU