Khodijah Alasan Terjadinya Isro’ Mi’roj, Seistimewa Apa?

Kamis, 8 Februari 2024 - 12:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilusrasi, Sumber; Pixabay , @Sketchepedia

Ilusrasi, Sumber; Pixabay , @Sketchepedia

Frensia- Isra’ Mi’raj adalah suatu kejadian penting dalam sejarah Islam di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan pada malam 27 Rajab, yang jatuh pada 8 Februari 2024. 

Pada peristiwa ini, umat Islam merayakan perjalanan Nabi Muhammad yang melahirkan perintah untuk melaksanakan salat lima waktu setiap hari, serta peristiwa-peristiwa signifikan lainnya. Isra’ Mi’raj terjadi pada masa akhir kenabian di Makkah.

Kejadianya sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, sekitar tahun 620-621 M. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mengalami kedukaan dan tekanan besar karena kepergian Khadijah, sang istri tercinta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kenapa Khadijah seistimewa itu? Berikut paparannya,

1. Bergelar At-thohiroh

Khadijah telah diberi gelar Ath-Thahirah, yang berarti wanita suci, sebelum kedatangan Islam karena kesucian budi pekertinya, kedudukannya yang mulia di tengah-tengah kaumnya, dan kebersihannya dari noda-noda paganisme pada zaman Jahiliah.

Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, sebanarnya Khadijah sudah menikah dua kali, dan suaminya yang kedua meninggal saat usianya mencapai puncak remaja. Meskipun hidupnya penuh dengan kekayaan dan banyak pria yang ingin menikahinya, Khadijah tidak tergoda dan tidak bergabung dengan pemuka-pemuka Quraisy untuk berdagang. Ia memiliki metode dagang yang unik, menjauh dari godaan duniawi.

Khadijah juga dikenal sebagai wanita yang menjaga harga diri dan tidak terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kehormatan. Kedudukannya yang mulia membuatnya dikenal sebagai Ath-Thahirah, atau wanita suci, oleh masyarakat Makkah.

Baca Juga :  Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

2. Bergelar Sayyidah Nisa’ al Qurays

Khadijah juga memperoleh gelar dari kaumnya sebagai pemuka perempuan Quraisy. Orang-orang Quraisy sepakat akan keistimewaan Khadijah, baik dalam kelebihan fisik maupun perilaku.

Sepanjang hidupnya, Khadijah tidak pernah melenceng dari sifat-sifat yang mereka pujikan. Dia selalu menggunakan kekayaannya untuk menolong dan membantu sesama.

Rumah Khadijah dianggap sebagai tempat yang selalu dipenuhi dengan kebaikan karena menjadi tempat perlindungan bagi perempuan-perempuan miskin, orang-orang yang membutuhkan, dan para tamu lainnya.

3. Bergelar Ummul Mu’minin

Khadijah memiliki gelar Ummul Mukminin, yang berarti ibu dari orang-orang mukmin. Gelar ini adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada wanita-wanita yang istimewa. Siapa pun yang memegang gelar ini akan dihormati dan dianggap mulia.

Khadijah adalah wanita pertama yang memeluk Islam, berdakwah kepada laki-laki dan perempuan dengan kerja keras, merasakan pahitnya cobaan, dan selalu sabar mendampingi Rasulullah SAW. Sebagai Ummul Mukminin, Khadijah memegang peran penting dalam sejarah Islam.

Baca Juga :  Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

4. Bergelar Sayyidah Nisa’ lil ‘alamin fi Dunya wal Akhiroh

Sayyidatu Nisâ’ lil-‘Âlamîn fid-Dunyâ wal Âkhirah, yang berarti pemuka wanita seluruh dunia dan akhirat, adalah gelar termulia yang diperoleh oleh Khadijah. Gelar ini sangat istimewa dan tertinggi, hanya dimiliki oleh Khadijah dan putri Nabi, Fatimah, di antara wanita-wanita umat Muhammad SAW dan istri-istri Nabi lainnya.

Khadijah meraih gelar kehormatan ini karena pengabdian sepenuhnya dalam jalan Allah SWT. Dia selalu menyokong dan menguatkan hati Rasulullah SAW dalam dakwahnya, menjadikan dirinya sebagai teladan bagi wanita-wanita seluruh dunia, baik di dunia maupun di akhirat.

4 keistimewaan inilah yang membuat masuk, Nabi bersedih saat ditinggalkannya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Masalah Wong Jowo dan Gembong Narkotika Internasional Era Kolonial, Ini Bukti Dokumennya!
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara
Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad
Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya

Baca Lainnya

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:54 WIB

Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama

Sabtu, 28 Juni 2025 - 04:30 WIB

Masalah Wong Jowo dan Gembong Narkotika Internasional Era Kolonial, Ini Bukti Dokumennya!

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:47 WIB

Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:44 WIB

Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:12 WIB

Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

TERBARU

Gambar Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media (Sumber: Reza Atho'illah)

Educatia

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

Minggu, 17 Agu 2025 - 12:18 WIB