Kisah Nabi Muhammad Rukuk Lama, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumat, 9 Februari 2024 - 20:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Orang Tua Berjalan di Pagi Hari (Foto: lpmfreedom/unisba)

Ilustrasi Orang Tua Berjalan di Pagi Hari (Foto: lpmfreedom/unisba)

Frensia.id – Kisah Nabi Muhammad Rukuk sangat lama ini terjadi ketika suatu hari menjadi Imam shalat shubuh di Masjid Nabawi.

Sehingga membuat para sahabat bertanya-tanya, “Wahai Rasulullah! Mengapa anda tadi memperlama ketika rukuk? Padahal biasanya engkau tidak seperti itu?”, tanya salah satu sahabat.

Rasulullah menjawab, “Ketika aku rukuk dan membaca Subhanarobbiya al-‘Adzimi wabihamdihi sebagaimana biasa. Kemudian aku mau bangun dari rukuk, tiba-tiba Malaikat Jibril datang dan meletakkan sayapnya di punggungku dan menahannya lama. Ketika Jibril telah mengangkat sayapnya, maka aku pun bangun dari rukukku”.

Bagaimana sebab sehingga malaikat Jibril datang menahan rukuk nabi?

Alkisah, dikisahkan dalam kita dalam Kitab Al-Mawaidzul Ushfuriyah, suatu ketika Sayyidina Ali pergi menunaikan sholat Subuh berjamaah.

Dalam perjalanan, beliau bertemu orang tua yang beruban berjalan pelan di depannya. Karena ingin menghormati dan memuliakan orang tua tersebut. Sayyidina Ali enggan untuk mendahuluinya.

Baca Juga :  Ragam Ukuran Kemampuan Berqurban: Telaah Lintas Mazhab

Sayyidini Ali dengan sabar berjalan di belakangnya hingga waktu shubuh sampai habis dan matahari akan terbit.

Akan tetapi, secara mengejutkan ketika sampai di depan pintu masjid orang tua beruban tidak ikut ke masjid, karena ternyata orang tua itu adalah orang Nasrani.

Kemudian, Sayyidina Ali segera memasuki masjid dan mendapati Rasulullah sedang rukuk dan memperlama rukuknya. Sehingga Sayyidina Ali bisa mendapati berjamaah bersama Rasulullah.

Ketika selesai shalat Sayyidina Ali pun bertanya pada Rasulullah mengapa memperlama rukuknya.

Rasulullah menjawab: “Aku tidak mempertanyakan kepada Jibril tentang mengapa ia menahanku. Kemudian Jibril datang dan berkata, ‘Hai Muhammad! Sesungguhnya Ali tengah cepat-cepat pergi untuk berjamaah.

Hanya saja, di tengah jalan, ia melihat orangtua Nasrani berjalan pelan di depannya. Sedangkan ia sendiri tidak tahu kalau orang tua itu adalah orang Nasrani.

Baca Juga :  Menengok Ulang Wajah Reformasi 1998

Ia pun tidak mau mendahuluinya demi memuliakan orang tua itu karena ubannya. Ia mengedepankan hak orang tua itu.

Kemudian Allah memerintahku untuk menahanmu saat rukuk agar Ali mendapati jamaah sholat Subuh bersamamu.”

Ini bukanlah hal yang aneh. Yang lebih anehnya adalah Allah memerintahkan Malaikat Mikail menahan matahari agar tidak terbit terlebih dahulu demi Ali.

Masya Allah demikian tingginya adab dan akhlak sahabat Nabi bernama Ali hingga membuat Allah ridha dan menolongnya dengan kehendak-Nya.

Kisah Nabi Muhammad memperlama rukuk dan Sayyidina Ali ini mengajarkan betapa pentingnya memuliakan orang tua yang sudah beruban meskipun orang Nasrani.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Masalah Wong Jowo dan Gembong Narkotika Internasional Era Kolonial, Ini Bukti Dokumennya!
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara
Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad
Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji
Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember
Sinergi! Kemenag dan LD PBNU Kuatkan Kesadaran Ekoteologi Melalui Masjid
Tawadhu’! Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Bicara Tentang Titel Pendidikannya
SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Baca Lainnya

Sabtu, 28 Juni 2025 - 04:30 WIB

Masalah Wong Jowo dan Gembong Narkotika Internasional Era Kolonial, Ini Bukti Dokumennya!

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:47 WIB

Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:44 WIB

Tahun Baru Hijriah dan Segelas Susu Putih: Warisan Spiritual Abuya Sayyid Muhammad

Rabu, 25 Juni 2025 - 14:12 WIB

Antara Sanggan dan Doa: Wajah Sosial dari Tradisi Ziarah Haji

Senin, 16 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pondok Pesantren Fathur Rahman Gelar Wisuda Kitab Kuning dan Resmikan Cabang MAKTUBA di Jember

TERBARU