Frensia.id – KOPRI Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur, bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, menggelar Forum Group Discussion (FGD).
Acara dengan tema “Ketahanan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak” ini berlangsung pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Best Western Papilio Hotel, Gayungan, Surabaya.
Hadir dalam diskusi ini dua narasumber akademisi perempuan yang ahli di bidangnya, yaitu Dr. Hj. Suqiyah Musafa’ah, M.Ag., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya, serta Prof. Dr. Mufidah Cholil, Guru Besar Sosiologi Hukum UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Ketua KOPRI PKC PMII Jatim, Zumrotun Nafisah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun keluarga sebagai fondasi dalam membangun negara.
Menurutnya, kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh ketahanan keluarga, dan menjadi fakor integral antara kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional.
“Terdapat hubungan yang kuat antara keluarga dan kualitas suatu bangsa. Ketahanan keluarga menjadi bagian integral dari pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemahaman tentang ketahanan keluarga sangat penting untuk menciptakan generasi yang memahami identitas dirinya.
“Untuk menciptakan generasi yang paham akan jati dirinya, pemahaman ketahanan keluarga penting dimiliki tiap generasi, terutama perempuan. Hal ini terutama menjadi perhatian bagi perempuan sebagai pilar utama dalam keluarga,” tambah Icha sapaan akrabnya.

Sementara itu, Anwar Sadad, Anggota MPR RI, menyatakan pentingnya menjaga ketahanan keluarga dengan mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
“Khoirukum khoirukum li ahlihi, wa ana khoirukum li ahli. Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku,” jelas Anwar Sadad.
Anwar Sadad juga menekankan bahwa hasil diskusi ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang relevan.
“Di tengah masyarakat yang majemuk ajaran agama sebagai sumber ilmu pengetahuan perlu disampaikan secara sederhana dan mudah dipahami terutama dalam perumusan regulasi” jelasnya.
Acara ini mendapatkan apresiasi dari peserta yang hadir, terutama Ketua KOPRI PC PMII se jatim. Diharapkan diskusi ini bisa menjadi langkah awal dalam meminimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui penguatan keluarga.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.