Lailatur Qadar Ditandai dengan Perbedaan Cuaca, Namun Tidak Bisa Dilihat Melalui Sudut Pandang Sains, Berikut Bukti Penelitiannya

Sabtu, 23 Maret 2024 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar, sumber Pixabay by admin Yuri_B

Ilustrasi gambar, sumber Pixabay by admin Yuri_B

Frensia.id – Penjelasan di berbedgai Kitab dan literatur, dikatakan bahwa ada perbedaan cuaca saat turunnya malam Lailatul Qadar dengan malam yang lain. Sehingga banyak yang menjelaskan tentang tanda-tanda turunnya malam lailatul qadar.

Turunnya malam lailatul qadar bisa dideteksi dengan memperhatikan suasana malam hingga pagi hari pasca turunnya lailatul qadar. Karena menurut penjelasan dalam berbagai sumber, suasana pada saat turunnya malam lailatul qadar berbeda dengan malam biasanya.

Berbagai sumber dijelaskan bahwa turunnya malam lailatul qadar ditandai oleh malam yang terang, tenang, tidak panas dan tidak dingin, bahkan udara saat datangnya lailatul qadar sangat nyaman, karena cuacanya yang sangat sejuk.

Baca Juga :  Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan

Menurut pendapat Abdul Khaliq As-Syarif sebagaimana yang pernah dikutip oleh Abu Ibrahim Al-Maqdisi, menjelaskan bahwa tanda turunnya malam lailatul qadar bisa dilihat dengan cuaca eskok harinya. Cuaca pagi hari pasca lailatul qadar ditandai dengan terbitnya matahari yang cerah pada pagi harinya, yakni cuaca yang sejuk.

Selain itu menurut Yusuf Qardhawi turunnya malam lailatul qadar terdapat juga berbagai tanda, misalnya cahaya matahari pada beso harinya merah kelemah-lemahan. Adapun malam saat lailatul qadar turun gerimis dan angin sepoi-sepoi, tidak dingin tetapi sejuk.

Kendati terdapat perbedaan cuaca pada saat turunnya malam lailatul qadar, namun hal demikian tidak bisa dibuktikan secara sains. Sriyanto Effendi dan Moh. Hafiyusholeh pernah melakukan penelitian pada tahun 2021 dalam jurnal Mathematics & Applications.

Baca Juga :  Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Penelitian berjudul “Analisis Keberadaan Lailatul Qodar dari Sudut Pandang Matematis” yang dilakukan Efendi dan Hafiyusholeh dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan cuaca dari hasil penelitiannya. Pada penelitian tersebut menggunakan data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Surabaya, dengan variabel suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas matahari.

Adapun hasilnya, tidak ada perbedaan suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya matahari antara 10 hari akhir bulan Ramadhan dan 20 hari di awal Ramadhan. Begitupun pada malam ganjil dan genap dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi
Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ
PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik
UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru
Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa
Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan
Sebanyak 782 Ijazah Diantar ke Rumah Siswa Secara Gratis, Cabdin Jember: Tak Ada Lagi Penahanan Karena Tunggakan
Model Kurikulum Murray Print: Solusi Menggapai Pendidikan Progresif

Baca Lainnya

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:10 WIB

Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:30 WIB

PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Kamis, 24 April 2025 - 15:31 WIB

UM-PTKIN UIN KHAS Jember 2025, Siapkan Kuota 4.230 Mahasiswa Baru

Rabu, 23 April 2025 - 18:30 WIB

Buku Nabiel A. Karim Hayaze’, Gambarkan Musik Gambus Sebagai Simfoni Perekat Bangsa

TERBARU

ilustrasi ijazah sebagai produk lembaga pendidikan

Kolomiah

Legitimasi Sistem Pendidikan

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:59 WIB

Educatia

Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi

Jumat, 16 Mei 2025 - 03:57 WIB