LFP, Ini Salah Satu Istilah Keren Senjata Gibran

Frensia.Id/22/01/2024. Gibran Rakabumi kembali memakai istilah kontemporer dalam melemahkan kedua lawannya. Setelah sebelumnya memakai Carbon Capture Storage dan  SGIE (State of the Global Islamic Economy), di debat kedua, ia kembali mamakai istilah-istilah lain yang tak kalah keren. Salah satunya adalah LFP (lithium ferro-phosphate).

Istilah ini dipakai dalam pertanyaannya Gibran pada Cawapres 01, Muhaimin Iskandar yang umum dikenal cak Imin. Ia bersama dengan metode yang sama sebagaimana debat kedua sebelumnya, yakni sangat singkat. Hanya saja di debat kedua kemarin, ia memberi tahu kepanjangannya. Tentu, tetap tidak jelas, Bahkan walaupun mendapatkan teguran dari moderator. Tetap saja, Gibran memilih untuk menjelaskan kepajangannya saja.

Menghadap pertanyaan tersebut, Cak Iman menjawabnya secara umum. Bagi Cak Imin, apapun masalahnya yang terpenting adalah etika . “Etika, sekali lagi etika, etika lingkungan,” katanya. Baginya, yang dibutuhkan dalam kebijakan apa pun di Indonesia, termasuk dalam penambangan sumber daya alam.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan bahwa komitmennya sebagai cawapres 01, adalah keseimbangan antara manusia dengan alam. Baginya, hal demikian tidak dapat ditawar agar seluruh kebijakan tidak menyisahkan efek buruk.

Mendengar jawabannya. “Paslon nomor 1 dan timsesnya sering gaungkan LFP, Lithium Ferro Phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 ini anti-nikel apa gimana, itu maksud saya pak” tutur Gibran, di Debat Cawapres Pilpres 2024, Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (21/1). Apa sebenarnya yang dimaksud LFP?

Apa itu LFP?

LFP merupakan istilah pemakaian inovasi energi mesin yang tidak lagi memakai bahan nikel, Alat utamanya diganti dengan besi dan lithium. Dalam industri otomotif, inovasi ini berhubungan dengan pengembangan mobil listrik. Yang telah beredar di Indonesia, misalnya, Wuling Air Ev dan Binguo EV. Sedangkan dalam indsutri otomotif global, inovasi disebut-sebut dilakukan produksi mobil listrik Tesla, dari 20% pada 2021 menjadi 30% pada 2022.

Air EV dan Binguo EV memilih menggunakan lithium iron phosphate (LFP) untuk pasar Indonesia. Jenis ini dikatakan memiliki penggunaan jangka panjang yang sangat baik dan ketahanan terhadap suhu tinggi. Wuling Binguo EV versi jarak jauh dengan jangkauan 333 km memiliki kapasitas baterai 31,9 kWh, sedangkan versi premium range atau 410 km memiliki kapasitas baterai 37,9 kWh. Sedangkan kapasitas baterai Standard Range dan Light Air EV yang memiliki daya jelajah 200 km adalah 17,3 kWh, dan kapasitas baterai Long Range 26,7 kWh sehingga mampu menempuh jarak hingga 300 km.

Belakangan ini sedang banyak perbincangan tentang LFP di industri otomotif. Berdasarkan Global EV Outlook 2023 Badan Energi Internasional (IEA), terdapat tren yang berkembang terhadap penggunaan baterai lithium iron phosphate (LFP) pada kendaraan listrik, sementara baterai berbasis nikel menjadi kurang populer. Dari tahun 2018 hingga 2022, pangsa pasar global baterai LFP meningkat dari 7% menjadi 27%, sementara pangsa pasar baterai nikel tinggi menurun dari 78% menjadi 66%.