Manchester United Sering Puasa Gelar: Susahnya Mencari Pengganti Sir Alex Ferguson

Gambar tangkapan layar akun Instagram utdsnaps

Prestasi Manchester United menurun sejak ditinggalkan oleh Sir Alex Ferguson. Pelatih tersebut memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013 lalu. Fergie pensiun dengan meninggalkan kejayaan.

Mirisnya, pasca ditinggal sir Alex status MU sebagai tim kuat pun perlahan sirna. Banyak gelar yang tak bisa di raihnya, termasuk Liga Inggris. Meraih gelar bergengsi bagaikan mimpi yang tidak akan pernah menjadi realita.

Padahal, beberapa tahun terakhir MU tidak kesulitan untuk mendatangkan pemain baru yang berkualitas. Banyak harap yang kemudian muncul, tapi hasilnya selalu jauh dari apa yang diharapkan.

Bacaan Lainnya

Fans The Red Devils tersebut pun bertanya-tanya, mengapa MU kini lebih sering sengsara dan kesusahan untuk juara?

Susah Mencari Pengganti Alex Ferguson

Manchester United telah menggunakan banyak pelatih setelah Sir Alex Ferguson menyatakan pensiun. Namun, pelatih-pelatih yang menggantikannya sulit mendekati apalagi menyamai pencapaian Fergie.

Akibatnya kisah kelam seringkali terulang. Banyak pelatih yang kemudian dipecat di tengah jalan.

Sering nya gonta-ganti pelatih membuat gaya permainan sering berubah-ubah. Hal tersebut juga membuat fondasi skuat tidak pernah kokoh.

Hampir mustahil memang untuk meniru kesuksesan era Ferguson.

Pemain Mahal Minim Kontribusi

Membeli pemain yang tepat untuk membantu kekuatan tim sangatlah dibutuhkan. MU terlalu sering membeli pemain mahal tapi minim kontribusi.

Ironisnya, tak sedikit yang tampil bagus sesuai meninggalkan MU atau ketika bermain di negaranya masing-masing. Sebut saja Angel Dimaria, Pogba dll.

Imbas dari transfer gagal tak hanya sampai di situ. Masih banyak pemain yang sampai sekarang bertahan di Old Trafford tapi tak mampu memberikan efek nyata pada klub. Disebabkan pemain yang gagal berkontribusi, pembelian MU terkesan mahal dan boros.

Namun hal ini tak sepenuhnya salah pemain. Manajer yang tak mampu memaksimalkan peran sang pemain juga berakibat potensi sang pemain tak keluar maksimal.