Frensia.id – Ada berbagai macam hal unik yang dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah tradisi unik mandi Balimau masyarakat Minangkabau.
Mandi Balimau merupakan kebiasaan atau tradisi yang berkembang dalam masyarakat minang dan daerah Sumatera Barat dalam menyambut bulan Ramadhan.
Secara bahasa, balimau berarti mandi menggunakan jeruk nipis (limau), akan tetapi dalam tradisi mandi balimau ini tidak hanya jeruk nipis, melainkan juga ditambah dengan campuran bunga-bungaan yang wangi.
Mandi balimau dipercaya oleh masyarakat Minang sebagai tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang selama berabad-abad. Kendati demikian, sebagian masyarakat terkadang ikut meramaikan mandi balimau ke sungai atau pemandian umum karena alasan untuk mempereat silatirahmi dengan teman.
Seiring berjalannya waktu, tradisi mandi balimau bergeser dari tempat pelaksanaannya. Dahulu mandi balimau dilaksanakan di sungai-sungai, namun sekarang ada yang melaksanakan tradisi mandi balimau di tempat pemandian umum. Hal ini sebagaimana ditulis Sulis Anggraini Lopa, Etereda Beyete , dan Deden Maulana Ibrahim Jurnal Ilmiah Langue and Parole pada tahun 2023.
Sehingga Sulis dkk, dalam Jurnal berjudul “Mandi Balimau Sebagai Tradisi Masyarakat di Minangkabau” menjelaskan bahwa ada pergeseran niat dalam tradisi mandi balimau. Sebagian masyarakat yang melaksanakan mandi balimau hanya ingin berlibur ke tempat wisata.
Kepercayaan masyarakat Mingkabau pada zaman dahulu menyakini bahwa tradisi ini semata untuk membersihkan diri, sebelum memasuki bulan Puasa.
Tujuan dari mandi balimau merupakan rasa syukur masyarakat dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Selain itu mandi balimau merupakan sarana dalam menyucikan hati dan menyucikan diri sebelum datanya bulan Ramadhan.