Frensia.id – Mandi di pantai pada pagi hari bukan hanya menjadi aktivitas rekreasi, tetapi juga terbukti memiliki manfaat kesehatan. Hal ini terungkap dari pengalaman warga serta dukungan penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa paparan air laut dan sinar matahari pagi dapat memberikan dampak positif bagi tubuh.
Rabu (9/4) pagi, di Pantai Pulau Mandangin, Sampang, sejumlah warga tampak menikmati segarnya air laut di waktu fajar. Salah satunya adalah Seli (67), pria lanjut usia yang rutin mandi pagi di pantai atas anjuran dokter setelah sempat mengalami stroke ringan.
“Dokter menyarankan saya untuk rutin mandi di pantai pagi-pagi. Katanya bisa membantu melancarkan peredaran darah dan membuat badan lebih rileks. Alhamdulillah sejak rutin mandi, badan saya terasa lebih enteng,” ujar Seli.
Pendapat tersebut sejalan dengan hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine (2020), yang menyebutkan bahwa mandi air laut dapat merangsang sistem saraf parasimpatik, mengurangi stres, dan mempercepat proses pemulihan pascastroke ringan. Kandungan mineral dalam air laut seperti magnesium juga diketahui bermanfaat untuk otot dan sendi.
Cuaca pagi yang teduh dan ombak yang tenang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung pantai. Rizki Amila (33), seorang perantau yang tengah pulang kampung ke Pulau Mandangin, memanfaatkan momen tersebut untuk berkumpul bersama keluarga.
“Kami mandi bersama saudara-saudara dari Bekasi karena ombaknya tenang dan cuacanya nyaman, tidak terlalu terik. Rasanya seperti berenang di kolam renang alami. Bahkan, sembari mandi tadi kami mengabadikan momen itu di smartphone,” kata Amila sambil tersenyum.
Selain manfaat fisik, studi dari International Journal of Environmental Research and Public Health (2021) mengungkapkan bahwa berada di lingkungan pesisir, termasuk aktivitas seperti mandi di laut, dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Interaksi dengan air dan suasana pantai terbukti mengurangi kecemasan dan memperbaiki suasana hati.
Mandi di pantai di pagi hari, seperti yang dilakukan warga Pulau Mandangin, menunjukkan bahwa gaya hidup sehat bisa berangkat dari tradisi sederhana yang akrab dengan alam. Dengan dukungan ilmiah dan pengalaman langsung dari masyarakat, aktivitas ini patut menjadi bagian dari rutinitas hidup sehat di daerah pesisir.