Frensia.id – Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan akan rampung pada Desember tahun 2024 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR).
Dilansir pada Rabu (4/9) dari Instagram resmi Kementerian PUPR, @kemenpupr, per 16 Agustus 2024 progress Pembangunan Masjid Negara telah mencapai 18,7 persen, sejak peletakan batu pertama pada awal tahun.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya ke Lokasi beberapa waktu lalu menekankan pentingnya sirkulasi jamaah, ketersediaan lahan parkir, dan penghijauan kawasan.
“Tolong kalau ada pohon yang besar dan bagus jangan ditebang, lebih baik dipindahkan. Kita perbanyak tanaman agar lebih hijau,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam slide yang ditampilkan dalam unggahan tersebut.
Dalam unggahan tersebut, masjid yang dibangun diatas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan 61.596 m2 yang terdiri dari 3 lantai bawah (lower ground), 1 lantai dasar (ground floor), dan 2 lantai tengah (mezzanine).
Diketahui juga, Masjid Negara didirikan di Kawasan peribadatan di IKN, yang nantinya akan juga akan dibangun basilika (tempat ibadah umat katolik), pura (hindu), vihara (budha), gereja (Kristen), dan klenteng (konghucu)
Selain itu, Kawasan Masjid Negara akan dilengkapi dengan kolam retensi, area komersial, dan area penunjang.
Saat berita ini dimuat, unggahan tersebut hanya mendapat 3,539 suka, dan hanya 37 komentar. Uniknya sekalipun hanya mendapat sedikit komentar, komentar dari warganet sangat beragam. Mulai dari harapan, doa hingga nyinyir mempertanyakan target penyelesaian Pembangunan.
“Desember 2024 min? Gak salah tuh?”, tulis mdwinugroho.
Sekalipun begitu, dilansir dari laman resmi IKN bahwa masjid negara memiliki dua nilai filosofi.
Pertama, desain bangunan yang melingkar melambangkan kerukunan berbangsa, bernegara, serta beragama dalam masyarakat Indonesia.
Kedua, menjadi simbol penguatan hubungan dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia, serta hubungan dengan alam,
Nilai filosofi kedua ini berangkat dari desain masjid yang terinspirasi dari lekuk dan putaran sorban, yang identik dengan umat Islam. Serta menara dengan ketinggian 99 meter, sesuai dengan jumlah Asmaul Husna. Dengan demikian, arsitektur Masjid Negara tidak hanya estetis tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, menambahkan nilai identitas IKN sebagai ibu kota yang memiliki keunikan dan keaslian