Frensia.Id- Malam Lailatul Qadar ialah malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan. Makanya, banyak sekali umat muslim yang sangat ingin menjumpai malam yang penuh berkah dan pengampunan ini.
Dalam teropong sejarah, ternyata ada salah Wali Allah yang sejak baligh hingga wafat selalu menjumpai malam Lailatul Qadar. Namanya, Syaikh Abu Hasan As-Syadzili.
Syaikh Abu Hasan As-Syadzili merupakan seorang wali yang mendapatkan gelar setara dengan Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Sebagaimana yang diungkapkan oleh al-Qarasyi:
قال القرشي إذا ذكرت سيدي أبا الحسن الشاذلي ذكرت فقد ذكرت سيدي عبد القادر الجيلاني وإذا ذكرت سيدي عبد القادر الجيلاني فقد ذكرت سيدي أبا الحسن الشاذلي لتوحد المقام فيهما ولأن سرهما واحد وهما لا يفترقان
Al-Qarasyi mengatakan, “Ketika aku menyebut tuanku Syekh Abu Hasan asy-Syadzili, maka aku telah menyebut tuanku Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Dan ketika aku menyebut tuanku Syekh Abdu Qadir al-Jailani, maka aku telah menyebut tuanku Syekh Abu Hasan asy-Syadzili, karena keduanya memiliki dejarat yang sama, dan sirr (rahasia Allah) di dalam keduanya juga sama, dan keduanya tidak dapat dipisahkan”
Gelar yang diperoleh ialah al-Qutb alias poros alam. Terkadang gelar puncak dalam maqam wali ini disebut dengan al-Ghauts yang artinya penolong atau sulthanul awliya atau rajanya para wali.
Syaikh Abu Hasan As-Syadili lahir di daerah Maghribi, Maroko pada tahun 1197 M.
Menurut Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Lathaif al-Minan, leluhur Imam Abu Hasan asy-Syadzili adalah Isa bin Muhammad bin Sayyidina Hasan.
Sedangkan menurut Ibnu ‘Iyadh dalam kitab al-Mafakhir al-‘Ulya fi al-Ma’atsir asy-Syadziliyyah, leluhur Imam Abu Hasan asy-Syadzili adalah Isa bin Idris bin Umar bin Idris bin Abdullah bin al-Hasan al-Mutsanna bin Sayyidina Hasan.
Lantas apa rahasianya hingga bisa selalu menjumpai malam Lailatul Qadar?
Al Imam Al-Quthubbul Ghauts Sayyidi Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili dalam kitab kumpulan Doa-Doa Ramadhan menyampaikan tanggal ganjil yang selalu terjadi Malam Lailatur Qadar.
Kata Imam Syadzili jika puasa Ramadhan pertama jatuh hari Ahad maka malam Lailatur Qadarnya terjadi pada tanggal 29. Jika awal puasa Ramadhan pada hari Senin, maka malam Lailatur Qadarnya di tanggal 21.
Dan jika awal puasa pada hari Selasa, maka malam Lailatur Qadarnya di tanggal 27. Dan jika awal puasanya hari Rabu, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 19. Dan jika awal puasanya hari Kamis, Malam Lailatul Qadarnya di tanggal 25.
Dan jika awal puasanya di hari Jumat, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 17. Dan jika awal puasanya hari Sabtu, malam Lailatul Qadarnya di tanggal 23.
Syekh Abu Hasan Syadzili menyarankan, siapa saja orangnya yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan ingin mendapat Malam Lailatul Qadar maka perbanyak lah membaca Istigfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, atau membaca lafaz dzikir, dan shalawat.
Dan selain itu Syekh Abul Hasan As-Syadzili menyarankan memperbanyak membaca doa-doa yang disenangi. Doa-doa yang dipanjatkan itu ditujukan kepada ahli keluarga yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Selain banyak membaca dzikir, doa dan shawalat, Syekh Abul Hasan juga menyarankan untuk memperbanyak sedekah, dan menjaga dari perbuatan maksiat. Sekuat tenaga menjaga shalat berjamaah, mulai dari sahalat Magrib, Isya, dan Subuh.
Dan memperbanyak doa Allahumma innaka afuwwun jarim tuhibbul afwa fa’fu Anna, La ilaha illallah alimul karim, subhanallah sama samawati sabi wa rabbil arsiladzim.