Membaca Islam, Lewat Sorot Mata Sosiolog Jepang

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Buku Islam di Mata Orang Jepang (Ilustrasi Arif)

Buku Islam di Mata Orang Jepang (Ilustrasi Arif)

Frensia.id- Islam di Mata Orang Jepang yang ditulis oleh seorang berkebangsaan Jepang bernama Hisanori Kato merupakan catatan hasil eksplorasi dirinya tentang agama Islam yang ada di Indonesia, setelah bertemu dan bercakap-cakap dengan berbagai tokoh agama Islam dari berbagai sudut pandang yang mempunyai cara keberagamaan yang beragam.

Catatan tersebut tidak lain adalah sebuah ulasan mengenai agama Islam di Indonesia, yang ia tulis di tengah-tengah kesibukannya melakukan penelitian untuk disertasinya tentang hubungan demokratisasi Indonesia dan Islam.

Pada waktu itu Kato adalah seorang mahasiswa di Universitas Sidney mengambil studi bidang Sosiologi dan Antropologi, lalu memperoleh gelar doktor pada tahun 2000.

Menjadi menarik buku yang ia tulis ini, karena agama Islam yang ada di Indonesia dan mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap peradaban yang dibangun ditulis oleh seseorang yang memang benar-benar asing tentang agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Kato adalah seorang beragama Budha, sedangkan di Jepang sendiri agama Islam terbilang jarang sekali diekspos sehingga wawasan mengenai Islam tidak banyak diketahui oleh masyarakat negara Matahari terbit tersebut, termasuk Kato.

Baca Juga :  7 Potensi Musibah Pantai Drini, Salah Satunya Jadi Penyebab Siswa SMP 07 Mojokorto Kehilangan Nyawa

Dalam pengantar untuk bukunya ini, Kato yang saat ini menjabat sebagai profesor di Butsuryo College of Osaka, Jepang mengungkapkan pengalaman pertamanya saat berkenalan dengan Islam, khususnya yang ada di Indonesia pada waktu Hari Raya Idul Fitri tahun 1991.

“Peristiwa yang mengawali perkenalan saya dengan agama Islam adalah ketika suatu malam saya melihat rombongan anak kecil memakai baju putih berjalan beriringan sambil membawa obor melewati depan rumah saya”, jelasnya.

Lebih lanjut menurutnya, Islam sama sekali asing bagi orang Jepang, berbeda dengan Kristen dan hari Natal yang telah dikenal dan mengakar kuat sebagai perayaan tahunan. Sedangkan untuk agama Islam sendiri, sangat sedikit orang Jepang yang mengetahui Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Lebih-lebih orang Jepang mempunyai pengetahuan mengenai Islam dalam konteks yang negatif, yaitu sebagai teroris yang ditandai dengan sebuah peristiwa pada tanggal 11 September. Mengaitkan Islam dengan isu konflik, peperangan dan kekerasan.

Baca Juga :  Perseteruan Thomas Shelby dengan Oswald Mosley Belum Selesai, Apakah Diselesaikan pada Peaky Blinders 2025?

Tidak berhenti sampai disini, bahwa Islam yang ada di Indonesia tidak sekedar perayaan-perayaan tahunan sebagaimana yang diperingati oleh penganutnya, melainkan juga mempunyai corak yang beragam.

Dalam kapasitasnya sebagai peneliti yang benar-benar tidak mempunyai wawasan pendahulu mengenai Islam khususnya di Indonesia, maka lewat bukunya ini, Kato benar-benar menempatkan Islam sebagai objek penelitian yang mana si peneliti mempuyai jarak dan tidak ada keberpihakan.

Kato dengan analisisnya sebagai seorang peneliti sosial mencoba membedah berbagai keberagamaan dalam agama Islam yang ada di Indonesia.

Sebagaimana yang disampaikan Natsir Zubaedi, Wasekjend MUI dalam buku yang cetakan ke 14, “Islam Indonesia adalah sebuah rumah besar yang memiliki banyak ruangan”.

Maka Kato mendeskripsikan ruangan-ruangan tersebut dengan mengurai pandangan-pandangan tokohnya, beberapa diantaranya adalah Bismar Siregar, Gus Dur, Fadli Zon, Ulil Abshar Abdalla hingga Abu Bakar Ba’asyir.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula
Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi
Ngenest, Film yang Menceritakan Perasaan Traumatis Sebagai Keturunan Tionghoa
Mangir, Drama yang Mengungkap Bobroknya Moral Kekuasaan
7 Potensi Musibah Pantai Drini, Salah Satunya Jadi Penyebab Siswa SMP 07 Mojokorto Kehilangan Nyawa
Pantai Drini Rawan Tsunami, Bahkan Periset Telah Perkirakan Dampaknya, Jika Terjadi
Pantai Drini Berbahaya! Sebenarnya Telah Diteliti Sejumlah Pakar UGM
Kontroversi Pantai Indah Kapuk Kembali Mencuat, Berikut Riset yang Kaji Dampak Buruk Reklamasi Teluk Jakarta

Baca Lainnya

Minggu, 16 Februari 2025 - 22:08 WIB

“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula

Minggu, 9 Februari 2025 - 03:00 WIB

Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi

Rabu, 5 Februari 2025 - 20:27 WIB

Ngenest, Film yang Menceritakan Perasaan Traumatis Sebagai Keturunan Tionghoa

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:54 WIB

Membaca Islam, Lewat Sorot Mata Sosiolog Jepang

Rabu, 29 Januari 2025 - 23:32 WIB

Mangir, Drama yang Mengungkap Bobroknya Moral Kekuasaan

TERBARU

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB

Kolomiah

Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

Selasa, 11 Mar 2025 - 12:23 WIB

Religia

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Selasa, 11 Mar 2025 - 10:05 WIB