Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Owner Balad Group (Sumber foto: Istimewa)

Owner Balad Group (Sumber foto: Istimewa)

Frensia.Id- 17 bulan saya menerobos jaringan mafia lobster Indonesia – Vietnam, akhirnya rencana berbudidaya benih bening lobster di Vietnam tercapai.

Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) mungkin satu-satunya holding company yang empat anak perusahaannya bermitra dengan empat perusahaan Vietnam.

Kemudian empat joint venture (JV) kami bermitra dengan lebih dari 100.000 nelayan pembudidaya benih bening lobster di empat provinsi di Vietnam Tengah. Yakni Provinsi Khan Hoa, Provinsi Phu Yen, Provinsi Binh Dhin, dan Provinsi Nhin Tuan.

Bagaimana enam JV lainnya?
Rasanya menjaga lisan agar terhindar dari cobaan itu lebih aman.

Khalifah Sayyidina Ali bin Abi Thalib bertutur, jaga lisan agar terhindar dari cobaan, karena sesungguhnya tutur kata yang tidak terjaga sering menghadirkan cobaan.

Hanoi Vietnam, ibukota Vietnam adalah Hanoi.
Selama 17 bulan saya mondar-mandir Jakarta – Hanoi dengan transit Ho Chi Mhin. Praktis Ho Chi Mhin dan Kota Besar Vietnam lainnya hanya menjadi transit saya dan Tim Balad Grup selama 17 bulan.

Ho Chi Mhin Vietnam, kini, sejak kemarin Jumat 18 Juli 2025, urusan kami di Hanoi sudah paripurna, sejak kemarin lusa saya berada di Ho Chi Mhin, bermalam di Sheraton Saigon, saya berfikir sudah waktunya melebarkan gerakan usaha di Vietnam.

Kebetulan, empat provinsi lokasi budidaya lobster di Vietnam adalah bekas pusat utama kerajaan Champa pada masanya. Empat provinsi tersebut dari Indonesia lebih dekat transit di Ho Chi Mhin lalu ke empat provinsi tersebut.

Saya merasa ada panggilan leluhur untuk saya bertarung, bertahan lalu berbisnis di usaha budidaya lobster ini. Raja Agung Kerajaan Champa adalah Sri Jaya Singhavarman Abah dari Puteri Champa Candra Wulan.

Makam puteri candra wulan ada di sebelah makam suaminya Sayyid Ibrahim As-Samarqandiy di Desa Gesik Harjo, Kecataman Palang, Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Pasangan Sayyid Ibrahim As-Samarqandiy dan Puteri Candra Wulan berputera dua tokoh terkenal dalam sejarah dakwah Islam di Tanah Jawa:
1. Sayyid Ali Murtadho, Alias Sunan Gresik, Alias Ratu Pandito Wunut, Alias Raden Santri, makamnya di sebelah Alun-alun Gresik.

2. Sayyid Ali Rahmatullah, Sunan Ampel adik Sayyid Ali Murtadho

Dari jalur bapak, saya trah ke-13 Sayyid Ali Murtadho. Dari jalur ibu, saya trah ke-19 Sunan Ampel alias Sayyid Ali Rahmatullah.

Saya meyakinkan diri saya untuk terus bertarung, bertahan dan berusaha berbisnis budidaya lobster di empat provinsi bekas pusat utama kekuasaan Kerajaaan Champa, Raja Agung Champa Sri Jaya Singhavarman adalah eyang saya, saya trah ke-15 dari Raja Agung Champa.

17 bulan cicit Raja Champa menerobos dominasi mafia lobster, pilihannya hanya satu, yakni menang.

Kini, dari samping kiri Patung Ho Chi Mhin di distrik 1 Ho Chi Min Vietnam, saya mulai meneguh tekad untuk kembali membumikan kebesaran Kerajaan Champa dari sisi yang berbeda ekonomi.

Berbekal pengusahaan dagang batubara dan budidaya lobster, saya meyakini bisa merambah banyak usaha di Vietnam dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama di Vietnam sebelum saya menjawab panggilan leluhur lainnya di China.

China adalah negara asal ibunda Sultan Fatah Raja Demak, Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep Madura adalah Putera Raden Fatah.

Dari jalur ibu, saya trah ke-17 Pangeran Kanduruhan Raja Sumenep bin Sultan Fatah bin Prabu Brawijaya V. Trah bagi saya bukanlah kebanggaan, tapi tantangan yang harus saya jawab dengan pencapaian.

Pencapaian yang menunjukkan raihan prestasi saya lebih hebat dari eyang saya, baik para sunan maupun Pars Raja Nusantara. Kini aksi korporasi saya sudah membumi di Vietnam, berproses cepat menuju konglomerasi.

Bandar Laut Dunia Grup dan Bandar Indonesia Grup adalah dua induk perusahaan perikanan budidaya dan pertambangan yang memiliki ratusan anak perusahaan yang sudah membumi di Vietnam dan berjalan dalam proses aksi korporasi membumi menuju konglomerasi.

Baca Juga :  Istimewa! Bupati Jember Muhammad Fawait Resmikan Berdirinya Klinik NU Jember

Opini Oleh: Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan
Terlalu Tinggi! Nilai Kenaikan NJOP Banyuwangi Dipertanyakan Pansus DPRD
Membangun Otonomi Daerah yang Bermartabat: Antara Regulasi, Korupsi, Dan Inovasi Digital
DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup
Ekonom Amerika Pernah Teliti Korupsi Kepala Daerah di Indonesia, Faktornya Suap Lebih Tinggi dari Gaji
Tanggapan Perumahan Soal Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember
Uji Coba Penutupan Simpang Empat Argopuro Jember Dilakukan Per-Hari ini
Kukuhkan Empat Guru Besar, Rektor UIN KHAS Jember Ungkap Transformasi dan Watak Seorang Guru Besar

Baca Lainnya

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:35 WIB

Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster

Jumat, 18 Juli 2025 - 07:03 WIB

Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:20 WIB

Membangun Otonomi Daerah yang Bermartabat: Antara Regulasi, Korupsi, Dan Inovasi Digital

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:49 WIB

DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:49 WIB

Ekonom Amerika Pernah Teliti Korupsi Kepala Daerah di Indonesia, Faktornya Suap Lebih Tinggi dari Gaji

TERBARU

Owner Balad Group (Sumber foto: Istimewa)

Economia

Membumi di Vietnam: Menerobos Jaringan Mafia Lobster

Sabtu, 19 Jul 2025 - 11:35 WIB

Kolomiah

Denting Nurani di Tengah Dentuman Horeg

Rabu, 16 Jul 2025 - 18:01 WIB

Perempuan Polos dan Politik (Ilustrasi: Arif)

Kolomiah

Perempuan Polos dan Politik

Senin, 14 Jul 2025 - 14:07 WIB

Owner Balad Group, Khalilur R Abdullah Sahlawy (kanan) (Sumber foto: istimewa)

Opinia

Menjinakkan Keliaran

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:54 WIB