Frensia.id– Meskipun menara tidak ada bentuk pakem infrastruktur masjid. Namun hampir semua memilikinya. Keberadaan tetap saja dianggap penting hingga saat ini.
Lantas apa gunannya? Menurut informasi dari Smart History, masjid umumnya dilengkapi dengan menara yang berdekatan atau melekat pada bangunan utama.
Bentuk menara ini bervariasi, mulai dari yang berbentuk spiral hingga menara yang mirip pensil. Fungsi utama dari menara masjid bukan hanya sebagai elemen visual yang mencolok yang mengingatkan akan keberadaan agama Islam.
Dilansir dari laporan dari Hindustan Times juga, di masa lalu, menara masjid memainkan peran penting sebagai tempat bagi muazin untuk mengumandangkan azan. Terutama di kota-kota dengan populasi padat dan tersebar luas, menara ini menjadi sangat berharga.
Muazin dengan suara yang jelas akan memanjat menara tersebut setiap hari lima kali untuk mengumandangkan azan, memberi tanda dimulainya waktu shalat bagi umat Islam. Karena posisinya yang tinggi, suara azan ini dapat dengan mudah terdengar hingga ke wilayah yang jauh.
Sehingga, selain sebagai elemen arsitektur, menara masjid memiliki peran kultural dan praktis. Hal ini yang sangat penting dalam membantun kedisiplinan ibadah sehari-hari umat Islam.
Adapun yang kedua adalah untuk menguatkan estetika infrastruktur masjid. Sebuah menara masjid bukan hanya di fungsikan sebagai tempat pemberi sinyal masuknya waktu sholat. Ternyata, juga dapat di jadikan sebagai pemberi kesan estetika.
Estetika dalam masjid berarti keindahan, dengan adanya menara masjid maka keindahan akan sebuah masjid akan cenderung terlihat. Menara yang di bangun dapat berada di atas masjid atau menyatu dengan masjid atau di bangun di sebelah pojok masjid itu sendiri.
Kedua fungsi di atas, salah satunya telah melemah, yakni berkaitan dengan fungsinya sebagai pelantang suara adzan. Perubahan peran menara masjid dalam era modern mencerminkan adaptasi terhadap kemajuan teknologi dan perubahan dalam kebutuhan masyarakat.
Dulu, menara masjid memegang peran penting sebagai tempat untuk muazin mengumandangkan azan secara langsung, memberi tanda kepada umat Muslim bahwa waktu shalat telah tiba. Namun, dengan berkembangnya teknologi, seperti penggunaan mikrofon dan pengeras suara, fungsi tradisional menara mulai bergeser.
Dengan adanya mikrofon dan pengeras suara yang dipasang di puncak menara, suara azan dapat diumandangkan dengan jelas ke seluruh komunitas.
Bahkan, dalam lingkungan yang padat atau berisik. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk tetap terhubung dengan panggilan shalat tanpa harus bergantung pada muazin yang naik ke menara.
Meskipun demikian, meskipun peran praktis menara telah berubah, keberadaannya masih penting dalam konteks simbolis dan arsitektur tradisional. Menara tetap menjadi bagian integral dari identitas visual masjid dan cenderung dipertahankan sebagai ciri khas dalam desain bangunan.
Jadi, dalam hal ini, menara masjid bukan hanya menjadi alat praktis, tetapi juga simbol keberadaan Islam dan keindahan arsitektur yang menginspirasi.