Mengensankan! Hadapi Globalisasi, Naskah Nurbuat Didigitalisasi

Minggu, 12 Januari 2025 - 22:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengensankan! Hadapi Globalisasi, Naskah Nurbuat Didigitalisasi (Sumber: Istimewa)

Mengensankan! Hadapi Globalisasi, Naskah Nurbuat Didigitalisasi (Sumber: Istimewa)

Frensia.id – Digitalisasi naskah kuno kembali menjadi sorotan penting dalam upaya pelestarian warisan budaya. Sebuah langkah bersejarah diambil di kediaman Bapak Sukarso, maestro kesenian Mamacah asal Jember, dengan digitalisasi kitab kuno Nurbuat, 11/01/2025.

Kitab ini berisi puji-pujian kepada Allah dan menceritakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Langkah ini tak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mengukir tonggak baru dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Upaya digitalisasi ini dilakukan oleh Andi Faisal, penerima dana bantuan Indonesiana, sebagai bagian dari program dokumentasi maestro Mamacah. Dengan dukungan dari komunitas Kulit Pohon dan Murtosiyo, kegiatan ini menggambarkan kolaborasi erat berbagai pihak dalam menjaga kebudayaan lokal.

Bantuan dana dari Kementerian Kebudayaan melalui program Indonesiana turut memperkuat inisiatif ini.

“Kitab ini biasa dibacakan pada bulan Maulid Nabi bersama anggota kesenian Mamacah. Kegiatan ini juga diiringi dengan arisan sebagai bentuk pengikat kebersamaa. Namun, terkadang pembacaannya dilakukan di luar bulan Maulid sesuai permintaan tuan rumah.” ungkap Bapak Sukarso.

Baca Juga :  Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Bapak Sukarso juga menambahkan bahwa jumlah anggota perkumpulan Mamacah saat ini hanya tersisa belasan orang, jauh berbeda dengan masa lalu yang mencapai 40 hingga 50 anggota. “Dulu, tanpa arisan pun anggota kami banyak, termasuk dari desa-desa tetangga,” kenangnya.

Langkah digitalisasi ini diharapkan dapat melindungi manuskrip dari ancaman kerusakan akibat usia, pelapukan, atau bencana alam. Selain itu, naskah digital ini akan memberikan manfaat besar bagi penelitian dan pembelajaran.

Para peneliti kini dapat mengakses isi kitab tanpa risiko merusak dokumen asli, menjadikannya aset berharga untuk studi mendalam tentang budaya dan keagamaan.

Manuskrip, atau naskah kuno, adalah dokumen tertulis tangan berusia lebih dari 50 tahun yang memiliki nilai budaya tinggi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, manuskrip termasuk dalam objek pemajuan kebudayaan.

Oleh karena itu, tindakan preservasi dan konservasi seperti digitalisasi menjadi langkah strategis untuk melindungi kekayaan budaya ini.

Kitab Nurbuat sendiri memiliki peran penting dalam tradisi Mamacah. Pembacaan kitab ini biasanya berlangsung mulai pukul 9 malam hingga selesai satu kitab pada masa lalu.

Baca Juga :  Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

Namun, kini durasi pembacaannya disesuaikan menjadi sekitar dua hingga tiga jam, antara pukul 8 hingga 11 malam.

“Ada sekitar belasan kitab yang dibaca dalam kesenian Mamacah ini. Kami berusaha menyesuaikan dengan situasi saat ini, tetapi semangat untuk melestarikan tradisi tetap kami jaga.” jelas Bapak Sukarso.

Digitalisasi kitab Nurbuat tidak hanya melindungi teks dari kerusakan fisik, tetapi juga membuka jalan untuk memperluas akses terhadapnya. Dengan begitu, generasi mendatang dapat terus mengenal dan menghormati warisan budaya Jember yang kaya ini.

Di tengah arus globalisasi, langkah ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi mitra dalam melestarikan identitas budaya lokal.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, digitalisasi manuskrip Nurbuat menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama.

Warisan ini tidak hanya milik masa lalu, tetapi juga jembatan menuju masa depan yang penuh apresiasi terhadap nilai-nilai luhur nenek moyang.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Resmi Ditutup! Gubernur Khofifah Sebut Acara MTQ XXXXI Jatim di Jember Terbaik Sepanjang Sejarah

Baca Lainnya

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Ketua Umum DKP Panji Bangsa Kecam Keras Trans7: Bela Kiai, Santri dan Martabat Pesantren

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

TERBARU

Ilustrasi Kiai dalam cover Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia 2 Karya KH. A. Aziz Masyhuri Terbitan Diva Press

Kolomiah

Kiai, Amplop dan Keikhlasan Tak Terhitung

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:59 WIB

Kolomiah

Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Jumat, 17 Okt 2025 - 15:37 WIB