Frensia.id- Wakil Presiden Indonesia ke-13, KH Ma’ruf Amin merasa bersyukur bisa menghadiri acara hari ulang tahun pondok pesantren Al-Itqon ke 33 dan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang berlokasi di Jakarta Barat pada hari Senin (27/01/25).
Sebagai sosok yang pernah menempati posisi orang kedua di republik Indonesia dan Ulama’ kharismatik dari pesantren ini, Kyai Ma’ruf, sebagaimana akrab dipanggil, mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan ceramah dan petuahnya kepada seluruh tamu undangan.
Sebagaimana diunggah dalam akun Instagram, KH Ma’ruf Amin menegaskan status dan fungsi dari pesantren yang diasuh oleh KH Mahfudz Asirun ini.
“Pondok Pesantren Al-Itqon adalah mesin produksi andal yang telah banyak melahirkan kiai-kiai muda yang berkiprah di masyarakat untuk memberikan sibghah robbaniyah, sibghoh ilahiyyah, dan sibghah imaniyyah”.
Ungkapan tersebut secara khusus disampaikan untuk pesantren yang telah menjalankan tugas dan wewenangnya untuk mengayomi masyarakat selama 33 tahun, akan tetapi secara tidak langsung berlaku untuk umum, seluruh pesantren di Indonesia.
Kyai yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU ke 10 ini, mengajak kepada seluruh ulama’, kyai dan ustadz serta seluruh yang hadir untuk menyamakan visi dan misi.
Sebagaimana kyai dari kalangan nahdliyin, KH Ma’ruf Amin tidak pernah lupa dalam penyampaian petuahnya, untuk menyinggung problematika sosial yang mana dalam kali kesempatan ini, ia menegaskan dan mengingatkan kepada para ulama’ akan fungsinya dalam kehidupan sosial serta hubungannya dengan umat.
“Ulama adalah pewaris nabi (warasatul anbiya). Tugasnya bukan sebatas mengajar dan baca doa. Tapi, lebih dari itu. Ulama’ dan kiai harus bergerak aktif dalam proses transformasi kehidupan di masyarakat. Bahkan, ikut memberikan arah pembangunan bangsa. Ulama harus jadi subyek (fail), bukan obyek (maf’ul bih)”, jelas wakil presiden Indonesia ke 13 ini.
Selain itu beliau juga mengajak untuk membangun adanya sinergi antar kyai, ustad dan santri agar memberi warna positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tampak pada acara tersebut tokoh-tokoh nasional lainnya turut hadir, diantaranya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.