Mengkhawatirkan! Produk Peneliti Kolaboratif Yang Dibiayai Pemerintah, Banyak Terbit Di Jurnal Predator

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Mengkhawatirkan! Produk Peneliti Kolaboratif Yang Dibiayai Pemerintah, Banyak Terbit Di Jurnal Predator (Sumber:Canva)

Gambar Mengkhawatirkan! Produk Peneliti Kolaboratif Yang Dibiayai Pemerintah, Banyak Terbit Di Jurnal Predator (Sumber:Canva)

Frensia.id- Mengkhawatirkan! Produk hasil penelitian kolabarasi akademisi kampus di Indonesia, banyak terdeteksi terbit di Jurnal Predator. Pernyataan demikian disampaikan oleh sejumlah pakar.

Heru Fahlevi dan timnya melakukan penelitian serius pada perkembangan publikasi hasil kerjasama penelitian di Indonesia. Temuan mereka telah terbit setahun silam, 2003.

Mereka berupaya menelisik mengungkapkan hubungan signifikan antara sumber pendanaan penelitian dan kolaborasi akademis dengan potensi publikasi di jurnal predator. Pada intinya, mereka menyoroti tantangan yang dihadapi akademisi ilmu sosial di Indonesia, terutama dalam hal kredibilitas dan kualitas publikasi.

Ada sekitar 2953 artikel yang diterbitkan antara tahun 2010 dan 2020 oleh akademisi Indonesia di jurnal yang terindeks Scopus. Menggunakan data dari SCImago 2019 dan daftar jurnal predator potensial Beall 2021, tim peneliti mengevaluasi kualitas serta kredibilitas outlet publikasi tersebut.

Baca Juga :  PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z

Sangat mengejutkan, dari hasil analisis, kesimpulan risetnya menunjukkan adanya pola yang mengkhawatirkan. Penelitian yang didanai oleh lembaga pemerintah Indonesia, terutama kementerian, dan ditulis oleh penulis tunggal atau kolaborasi lokal, lebih cenderung dipublikasikan di jurnal berkualitas rendah dan jurnal predator.

Sebaliknya, publikasi yang didukung oleh sponsor internasional dan/atau melibatkan kolaborasi dengan peneliti asing lebih mungkin diterbitkan di jurnal yang memiliki reputasi lebih baik.

Unruk itu, mereka bahkan menyarankan agar para akademisi untuk fokus pada pengembangan pentingnya kolaborasi internasional saja. Cara tersebut dianggapnya dapat meningkatkan kualitas penelitian yang dihasilkan akademisi Indonesia.

Tim peneliti juga menekankan perlunya perubahan mendasar dalam skema pendanaan penelitian pemerintah Indonesia. Mereka merekomendasikan reformasi dalam sistem pemantauan dan evaluasi, termasuk peningkatan keterlibatan peneliti serta peninjau asing dalam proses pendanaan, serta penetapan jadwal dan target yang lebih realistis.

Baca Juga :  Kartini, Lentera Pendidikan Perempuan

Langkah ini dianggap krusial untuk mencegah para peneliti mempublikasikan karya mereka di jurnal predator dan memastikan hasil penelitian yang lebih kredibel serta berdampak.

Secara garia besar, hasil penelitian mereka telah  membuka diskusi mengenai perlunya perubahan kebijakan dalam mendukung riset berkualitas tinggi di Indonesia.

Selain itu, hasil sebenarnya juga tampak dapat mendorong peningkatan kolaborasi internasional. Yang demikian, guna memastikan bahwa penelitian akademis di Indonesia dapat bersaing di tingkat global.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z
MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi
KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan
Tanggapan Pengamat Bisnis dan UMKM Soal Rencana Street Food Pemkab Jember
Respon Tantangan Era Disrupsi, KOPRI PMII JATIM: Komitmen Jadikan Organisasi Perempuan Berbasis Data
Wisuda Sekolah Menengah: Antara Gengsi, Tradisi, dan Edukasi
Anggota Komisi X DPR RI Apresiasi Buku Pengembangan SDM Modern Karya Dosen FISIP UNEJ
PWI Jember Latih Humas SMA/SMK dan SLB Kuasai Teknik Jurnalistik

Baca Lainnya

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:24 WIB

PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z

Rabu, 28 Mei 2025 - 12:08 WIB

MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:47 WIB

KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:11 WIB

Tanggapan Pengamat Bisnis dan UMKM Soal Rencana Street Food Pemkab Jember

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:07 WIB

Respon Tantangan Era Disrupsi, KOPRI PMII JATIM: Komitmen Jadikan Organisasi Perempuan Berbasis Data

TERBARU

Gambar Garis Laras Pancasila dan Hudaibiyah: Jalan Damai Berbangsa (Sumber: Grafis Frensia)

Kolomiah

Garis Laras Pancasila dan Hudaibiyah: Jalan Damai Berbangsa

Senin, 2 Jun 2025 - 23:32 WIB

DPC PDIP Jember saat menggelar upacara (Sumber foto: Sigit)

Politia

Peringati Hari Pancasila, DPC PDIP Jember Gelar Upacara

Senin, 2 Jun 2025 - 07:00 WIB