Minat Berpengetahuan Pelajar Indonesia Lemah, Ini PR Perguruan Tinggi Di Indonesia

Selasa, 20 Februari 2024 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber: Freepik

Ilustrasi, Sumber: Freepik

Frensia.id- Ada tiga faktor yang dapat menunjang keemajuan Sosial Ekonomi negara. Ketiganya adalah minat baca, matemarika dan pengetahuan masyarakatnya. Sayangnya, The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) perkembangan minat berpengatahuan pelajar Indonesia, di bawah rata-rata.

Performa minat pengetahuan pelajar Indonesia berada dalam peringkat yang lumayan curam. OECD memberikan skor sebanyak 383. Dibanding negara tetangganya, Malaysia atau Singapura sangat jauh. Malaysia mendapatkan skor 416. Sedangakan Singapura lebih tinggi lagi, ada ranking pertama dengan skor 561.

Baca Juga :  Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Melalui nilai tersebut, Indonesia berada di ambang rata-rata perkembangan negara yang terdaftar di OECD. Bahkan jika dilihat dari perkembangan selama tiga tahun, minat pengetahuan pelajar Indonesia mengalam penuruan besar. Nilainya adalah minus tiga belas (-13)

Masalah pelajar demikian, tentu juga merupakan tanggung jawab perguruan tinggi. Para pelajar meningkat minat bacanya saat menempuh pendidikan tinggi.

Baca Juga :  Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Soroti Pelaksanaan MPLS di Salah Satu SMP

Sedikitnya, menurut pandangan Sukirman dan teman-temannya dalam sebuah penelitian, ada tiga faktor dapat diadalkan untuk meningkatkan minat baca pelajar saat jadi mahasiswa.

Ketiganya adalah lingkungan, pemberian tugas dari dosen, dan sarana-prasaran bacaan yang mendukung. Dalam penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 kemarin,  merekomendasi ketiga hal tersebut harus dilakukan berbarengan. Harus dilakukan terpadu agar minat baca peserta didik secara signifikan meningkat.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB