FRENSIA.ID — Laga panas antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) menyajikan drama yang membuat para suporter tegang. Setelah unggul lebih dulu, skuad Garuda harus menelan pil pahit ketika penalti di menit ke-36 menghancurkan mimpi mereka.
Indonesia, yang tampil agresif sejak awal, berhasil memimpin lebih dulu. Sebuah umpan silang akurat dari Dean James pada menit ke-6 disambut sundulan kuat oleh Jay Idzes. Meski bola berhasil diblok, tinjauan VAR mengungkapkan handball oleh pemain Arab Saudi, Hassan Al Tambakti. Wasit pun tanpa ragu menunjuk titik putih.
Kevin Diks, yang ditunjuk sebagai eksekutor, menunjukkan ketenangan luar biasa. Dengan tendangan kaki kanan yang terukur, ia mengirim bola ke sudut kiri bawah gawang dan mencetak gol debutnya untuk Indonesia di menit ke-11. Stadion bergemuruh, dan euforia menyelimuti seluruh pendukung.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Tujuh menit kemudian, Arab Saudi berhasil menyamakan kedudukan. Saleh Abu Al Shamat, dengan bantuan dari Musab Al Juwayr, melepaskan tembakan kaki kiri melengkung dari luar kotak penalti yang menembus sudut kanan bawah gawang Indonesia. Skor berubah menjadi 1-1.
Drama VAR dan Dua Kartu Kuning
Menjelang akhir babak pertama, ketegangan semakin memuncak. Timnas Indonesia mulai kehilangan kendali. Ragnar Oratmangoen menerima kartu kuning di menit ke-29 karena pelanggaran keras, disusul oleh Yakob Sayuri di menit ke-34 dengan pelanggaran serupa.
Puncaknya terjadi di menit ke-31, ketika Arab Saudi mendapat penalti. Insiden berawal dari Feras Al Brikan yang dilanggar di area terlarang. Wasit meninjau ulang kejadian tersebut melalui VAR, dan keputusan pun keluar: penalti untuk Arab Saudi. Pelanggaran itu dilakukan oleh Yakob Sayuri.
Feras Al Brikan, yang menjadi korban, mengambil tanggung jawab sebagai algojo. Ia melangkah maju dengan keyakinan penuh. Dengan tendangan kaki kiri yang terarah ke pojok kanan atas gawang, ia berhasil menjebol jaring Indonesia. Gol tersebut mengubah skor menjadi 1-2 dan membuat Timnas Garuda tertinggal.
Saat berita ini ditulis, pertandiangan masih memanas dan Indonesia men