Frensia.id- Motor bensin telah sering dijadikan media pembelajaran di jurusan-jurusan otomotif. Bahkan fungsinya telah diuji efektif oleh beberapa akademisi.
Salah satunya beberapa pakar akademisi yang meneliti adalah Kamal Priyana dan Arif Susanto. Keduanya dari akademisi Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Mereka telah melakukan riset di kampusnya sendiri. Hasilnya risetnya telah disusun dalam bentuk jurnal dan terbit dalam Autotech pada tahun 2018 silam.
Keduanya fokus pada tiga hal penting, yakni pertama, pada relevansi GL 100 sebagai media pembelajaran. Jadi risetnya berupaya melihat pengembangan media pembelajaran motor bensin yang dirancang khusus untuk kebutuhan mahasiswa Teknik Otomotif. Jadi ia tidak hanya sekedar meneliti buku teks atau modul konvensional, tetapi merupakan kombinasi dari perangkat lunak simulasi.
Kedua, ia juga mengkaji kelayakan GL 100 sebagai media pembelajaran. Kajian ini dilakukan melalui berbagai uji coba dan survei terhadap mahasiswa dan dosen. Jadi fokusnya juga para siswa yang merasa lebih termotivasi dan terbantu dalam memahami konsep-konsep kompleks tentang motor Honda Seri GL 100 ini.
Media pembelajaran motor GL 100 dinilai cukup layak digunakan. Dari penilaian Yunus, didapatkan sebagai media mencapai skor 75% dengan kategori “cukup valid”. Sementara itu, ahli materi memberikan skor 80% yang masuk dalam kategori “valid”.
Uji kelayakan oleh responden, yakni siswa, menunjukkan bahwa media ini sangat diterima dengan baik. Pada uji coba kelompok kecil, media mendapatkan skor 81%, dan pada kelompok besar mendapatkan skor 82,40%. Total penilaian dari kedua kelompok ini menempatkan media dalam kategori “valid”.
Ketiga, baru risetnya untuk menguji efektivitas pembelajaran yang dilakukan. U ntuk memastikan bahwa media pembelajaran ini benar-benar efektif, adalah melihat hasil belajar siswa yang ikut dalam pembelajaran.
Hasilnya ternyata saat menakjubkan, siswa yang menggunakan media pembelajaran Motor GL 100 ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam nilai ujian. Mereka tampak lebih memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan kemampuan praktik yang lebih baik.
Penelitian ini juga mengukur efektivitas penggunaan media pembelajaran dengan membandingkan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran motor bensin mendapatkan nilai rata-rata 72,60.
Sementara itu, kelompok eksperimen yang menggunakan media pembelajaran tersebut memperoleh nilai rata-rata 79,20.
Dengan selisih rata-rata sebesar 6,60, terlihat bahwa penggunaan media pembelajaran motor bensin memberikan dampak positif terhadap pencapaian hasil belajar mahasiswa.