Frensia.id- Musaffa’ Safril terpilih sebagai ketua pimpinan wilayah Gp Ansor periode 2024-2029 dalam konferensi wilayah (Konferwil) ke XV yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo pada hari Senin (12/08/2024).
Terpilihnya Safril berdasarkan aklamasi seluruh peserta konferensi, setelah didapati tidak ada calon lain yang maju. Sesuai dengan peraturan syarat menjadi ketua ialah harus memperoleh 4 rekomendasi dari Pimpinan Cabang (PC) dan 20 rekomendasi dari Pimpinan Anak Cabang (PAC).
Pria asal Sumenep ini telah mengantongi lebih dari cukup persyaratan tersebut. Sebagaimana disinyalir dari panitia pemilihan ketua, Safril telah memiliki rekomendasi dari 32 Pimpinan Cabang. Hal tersebut disampaikan dihadapan seluruh peserta Konferwil yang hadir.
Sebelum terpilih menjadi ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, pemuda yang getol dalam berwirausaha ini mendapatkan izin dari panitia untuk menyampaikan visi-misinya ke depan, yang menandai ke arah mana organisasi pemuda akan dibawa.
Berikut tiga garis besar yang memuat pandangan Safril sebagai arah gerak GP Ansor Jawa Timur 5 tahun ke depan. Ia memperkenalkan dengan istilah yang cukup menarik dan mudah untuk diingat dengan sebutan SBH Building, tri poin untuk Ansor Jawa Timur.
Pertama, Solidarity Building, merawat ikatan emosional kader Ansor dan senantiasa membangun solidaritas yang kokoh antar sahabat, di tengah kepungan arus modernitas.
Kedua, Business Building, menggerakkan potensi kader di ruang ekonomi. Dengan bangunan sistem kewirausahaan yang rapi dan profesional, berbasis digital.
Ketiga, Harmony Building, membangun harmoni di lintas sektor dengan tradisi dialog/kerjasama lintas budaya, agama dan kelompok masyarakat.
Dalam penyampaian visinya selaku calon ketua, yang diucapkan dengan penuh gelora dan semangat. Sebagai aktivis sosial keagamaan dan penggerak usaha mikro kecil menengah mengungkapkan akan pentingnya penguatan ekonomi kader.
Selain itu, pada kesempatan yang cukup singkat, Safril juga memberi penegasan akan status Banom NU yang bergerak di sayap kepemudaan ini, “Ansor bukan partai politik, sekali lagi bukan partai politik. Jadi siapapun jangan coba bermain-main. Hitam perintah pimpinan pusat, maka hitam pula Ansor Jawa Timur. Kami satu komando,” jelasnya. Secara spontan langsung mendapatkan sorak-sorai penuh antusias dari para peserta yang hadir.