Pengakuan Pelaku yang Aniaya Anak Kekasihnya Hingga Tewas, Begini Fakta-Faktanya

Friday, 21 March 2025 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelaku (tengah) saat memberikan pengakuan (Sumber foto: Istimewa)

Pelaku (tengah) saat memberikan pengakuan (Sumber foto: Istimewa)

Frensia.Id- Kasus pembunuhan MFA, bocah 7 tahun yang dianiaya lalu dikubur di kebun kopi oleh kekasih ibu kandungnya terus berkembang.

Tersangka pembunuhan Mohammad Alfiyanto (25) warga Desa Garahan Kecamatan Silo Jember masih berada di tahanan Mapolres Jember. Tersangka mengaku menyesal membunuh korban dengan sadis.

“Saya menyesal membunuh korban. Dan saya sangat mencintai Irmawati (ibu korban) , ” katanya di Mapolres Jember, Jum’at (21/03/2025)

Pelaku mengaku nekad membunuh korban lantaran sakit hati. Pasalnya, korban suka mengejeknya dan berkata kasar. 

“Dia tidak suka saya pacaran dengan ibunya. Dia seringkali menunjukkan pantatnya pada saya dengan nada mengejek. Bahkan dia suka berkata kasar, ” ujarnya.

Puncak kekesalan tersangka, yaitu ketika korban diajak ke kebun kopi milik ayahnya. Korban tidak mau berdiam diri dan selalu berlarian kesana kemari, padahal kondisi sedang hujan.

“Sudah saya larang berkali-kali agar tidak bermain hujan. Tapi tidak dihiraukan. Saya pun muntab dan emosi,“ ucapnya.

Dengan penuh emosi dan gelap mata, tersangka memukuli punggung dan dada korban hingga jatuh tersungkur. Mengetahui korban jatuh, tersangka meraih tubuh korban dan kembali memukulinya hingga korban tidak bernafas.

“Saya periksa nadi dan nafas dihidungnya tidak berdenyut. Saya pun menganggap korban mati,” paparnya.

Mengetahui korban meninggal dunia, tersangka lalu melucuti pakaian korban hingga telanjang bulat. Tersangka lalu menggali tanah menggunakan ranting pohon hingga kedalaman setengah meter.

Setelah itu, tersangka memasukkan tubuh korban ke dalam karung lalu menguburnya.  Untuk menyamarkan, “kuburan” korban ditutupi dedaunan olehnya.

“Usai mengubur korban, saya membakar baju korban di gubuk untuk menghilangkan jejak. Sementara gubuk ikut terbakar habis. Lalu saya pergi,” ungkapnya.

Baca Juga :  PAC GP Ansor Umbulsari Menggelar Renungan Malam HSN, Wabup Jember: Pesantren Adalah Kompas Moral yang Tidak Boleh Patah

Diketahui, tersangka pembunuhan memberikan pengakuan lengkapnya di Mapolres Jember. Berdasarkan pengamatan Frensia.Id, berikut fakta-fakta terbaru yang dihimpun dari pengakuan pelaku.

Lapor penculikan

Kepada ibu korban, Irmawati (23), tersangka mengaku sudah mengantarkan korban pulang dan meninggalkan korban di halaman rumah kakak Irmawati.

“Saat ditanya Irma kemana anaknya, saya menjawab sudah saya antarkan namun hanya sampai halaman, ” katanya.

Karena tak kunjung ditemukan keberadaan anaknya, Irmawati pun akhirnya melaporkan kehilangan anaknya ke polsek sempolan. Irma melapor jika anaknya diculik.

“Saat Irma lapor polisi, saya ikut dan juga ikut mencari korban. Itu saya lakukan agar Irma dan warga lain tidak curiga, ” ujarnya.

Disaat warga lengah ditengah pencarian korban, tersangka melarikan diri dengan dalih mencari korban.

“Saya kabur menggunakan motor pinjaman ke Rambipuji atau sekitar 50 kilometer dari rumah saya. Di sana saya tidur di emperan toko dan menahan lapar, ” ungkapnya.

Tak tahan lapar, tersangka pulang dan kembali melarikan diri. Dengan berjalan kaki, tersangka bersembunyi di kebun kopi lokasi korban dikubur.

“Disana saya tidur seadanya dan makan singkong, dan umbi-umbian yang tumbuh di kebun kopi, ” paparnya.

Dihari keempat, tersangka turun ke desa berniat meminjam uang pada temannya. Namun, karena temannya sedang menggelar pesta pernikahan, niat untuk meminjam uang diurungkan.

“Ternyata teman saya punya hajat. Dan saat itulah saya dipergoki warga hingga berhasil ditangkap dan dipukuli hingga babak belur, ” jelasnya.

Tersangka kemudian diamankan dan dibawa ke Mapolres Jember oleh kepolisian untuk diproses hukum.

Niat Nikahi Ibu Korban

Tersangka mengaku intim dengan ibu korban sejak Januari lalu. Saat itu, ibu korban berstatus janda satu anak. Tersangka mengaku mengenal ibu korban saat masih berstatus istri.

“Saat itu, saya melihat pohon alpukat milik ibu korban. Rencananya saya membeli buahnya untuk dijual lagi,” terangnya.

Namun, suami Irma justru cemburu dengan saya, padahal saya tidak ada apa-apa. Hingga akhirnya mereka bercerai. Tiga bulan bercerai, saya pacaran dengan Irma,” tambahnya.

Sejak berpacaran, tersangka sering ke rumah Irmawati. Irmawati pun sering diajak ke rumah tersangka saat ada kegiatan besar keluarga. Dan sejak itulah, dia sering berinteraksi dengan korban.

“Korban tidak pernah menyukai saya, ” singkatnya.

Hamili Adik Kandungnya

Sudah menjadi rahasia umum, jika tersangka pernah menghamili adik kandungnya sendiri. Bahkan sang adik telah melahirkan anak sang kakak. Kini anak tersebut berusia 3 tahun.

Tersangka mengaku sering memperdayai adiknya sendiri hingga lupa berapa kali dirinya menyetubuhi adiknya.

“Saya lupa berapa kali. Namun pertama kali saya setubuhi saat nonton televisi. Dia saya ancam untuk melayani nafsu saya, ” jelasnya.

Kasus tersebut tidak sampai masuk ranah hukum. Sang adik dinikahkan dengan pria lain yang mau menerima kondisinya apa adanya.

“Suaminya tahu itu anak saya. Dan mereka menikah sampai sekarang, ” pungkasnya.

Sebagai informasi, kini tersangka menunggu kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan Negeri Jember.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sekdes di Jember Ditahan Usai Tersangka Turut Serta Korupsi Dana Desa
Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember
Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Penemuan Mayat Bayi di Atas Makam Jember
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru
Alasan Lion Air Mendukung dan Melayani Penerbangan Jember-Denpasar
Hiswana Migas Jamin Ketersediaan LPG Jelang Nataru, Imbau SPPG Tak Gunakan Gas Subsidi

Baca Lainnya

Wednesday, 10 December 2025 - 17:17 WIB

Sekdes di Jember Ditahan Usai Tersangka Turut Serta Korupsi Dana Desa

Tuesday, 9 December 2025 - 13:55 WIB

Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember

Monday, 8 December 2025 - 18:29 WIB

Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik

Sunday, 7 December 2025 - 20:06 WIB

Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan

Saturday, 6 December 2025 - 14:16 WIB

Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru

TERBARU

Sekretaris Desa Tanggul Wetan, inisial Z, di hadapan SPKT Polres Jember. (Foto: Istimewa).

Criminalia

Sekdes di Jember Ditahan Usai Tersangka Turut Serta Korupsi Dana Desa

Wednesday, 10 Dec 2025 - 17:17 WIB