Frensia.id – Perdana di Jember, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Jember menjadi pelopor Lomba Olimpiade dan Esai Sejarah yang dikemas dalam agenda Most Awards Student Trip (MASTRIP).
Acara ini menonjolkan pentingnya pendidikan sejarah lokal di kalangan siswa, dan membuka ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir sejarah atau historical thinking.
Mengusung tema “Meningkatkan Historical Thinking Siswa Melalui Pembelajaran Sejarah Lokal,” acara bergengsi ini diikuti oleh puluhan sekolah dari kawasan Tapal Kuda, yang meliputi kabupaten-kabupaten seperti Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan sekitarnya.
Ada sebanyak 97 tim dari berbagai SMA, SMK, MA, dan sederajat turut berpartisipasi, dengan setiap tim beranggotakan dua hingga tiga siswa. Lomba ini menjadi kesempatan berharga untuk menggali sejarah lokal serta menguatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya sejarah sebagai bagian dari identitas mereka.
Aprilia Nur Hasanah, Ketua MGMP Kabupaten Jember, menjelaskan bahwa lomba terdiri dari dua kategori, yaitu lomba esai dan olimpiade sejarah. Lomba esai telah dimulai secara daring sejak tanggal 20 Agustus, dengan tujuan memilih lima karya terbaik yang kemudian dipresentasikan secara online pada puncak acara.
“Lomba esai kami gelar online sejak tanggal 20 Agustus untuk menentukan 5 terbaik yang selanjutnya akan dipresentasikan secara langsung di puncak acara,” ungkap Aprilia.
Sementara itu, tahapan penyisihan, semifinal, dan final untuk olimpiade sejarah digelar dalam satu hari di SMA 1 Jember.
Tujuan dari penyelenggaraan lomba ini tak hanya sekadar kompetisi, melainkan untuk menumbuhkan kesadaran sejarah di kalangan siswa serta menggali potensi besar dari sejarah dan tradisi lokal, khususnya di wilayah Tapal Kuda.
Aprilia menegaskan pentingnya menyelaraskan tujuan kegiatan ini dengan amanah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi siswa secara aktif.
Ini mencakup pengembangan kecerdasan, kepribadian, dan keterampilan yang bermanfaat bagi siswa, masyarakat, bangsa, dan negara.
Selain mengasah kompetensi akademik, acara ini juga diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang akan memotivasi siswa untuk semakin kompetitif dalam mendalami ilmu sejarah.
“Lomba terkait sejarah ini pertama kali digelar di Jember. Harapan kami MGMP Sejarah Jember dapat mengagendakan setiap tahunnya agar siswa semakin kompetitif dan termotivasi untuk memperdalam ilmu sejarah,” tambah Aprilia.
Pada akhirnya, SMAN 3 Bondowoso berhasil meraih juara esai, sedangkan SMAN 1 Giri Banyuwangi dinobatkan sebagai juara olimpiade sejarah. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang terdiri dari dua akademisi dari perguruan tinggi di Jember dan satu sejarawan lokal.
MGMP Sejarah Kabupaten Jember mengucapkan selamat kepada para pemenang, serta berterima kasih kepada para juri atas kontribusi mereka dalam menyukseskan acara ini.
Dengan kesuksesan yang diraih, MGMP Sejarah Kabupaten Jember berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat sejarah lokal dalam pendidikan, mengingat pentingnya pelestarian sejarah bagi identitas dan masa depan bangsa.